JAWA TIMUR – Sebelum tinggal di Rumah Singgah Pasien IZI Jatim – YBM PLN, Ibu Winarti, telah menjalani pengobatan tumor usus stadium 4 kurang lebih 1 tahun terakhir. Sebelumnya bu winarti mengalami gejala perih pada ulu hati, saat itu bu Winarti mengira bahwa dirinya hanya mengalami maag, akan tetapi kondisi nya semakin parah hingga bu Suwarni memutuskan untuk ke klinik terdekat guna mendapatkan obat pereda sakit perutnya.
Dengan keterbatasan alat kesehatan di klinik tersebut, dan pada saat itu bu Winarti hanya di periksa oleh dokter umum, hasil pemeriksaan menyatakan bahwa terdapat kenaikan asam lambung saja.
Seiring berjalannya waktu, sakit yang di rasakan oleh bu winarti semakin parah hingga mengganggu aktivitas sehari hari. Saat itu pak hari (suami bu Winarti) segera membawa bu Winarti ke RSUD Nganjuk. Sesampainya disana, ibu Winarti di vonis mengidap tumor usus stadium 2 dan selama 1 minggu tidak mendapatkan penanganan dari pihak RSUD.
1 bulan kemudian bu winarti kembali melakukan pengobatan di RSUD Nganjuk untuk melakukan operasi pengangkatan tumor yang pertama. Beruntung operasi kali ini dapat tercover oleh BPJS. Setelah operasi pertama selesai dilakukan, kondisi kesehatan bu winarti menurun drastis, hingga pak hari hari harus memboyong bu winarti ke RSUD Kertosono dikarenakan penanganan di RSUD Nganjuk tidak dapat menangani bu Winarti dengan segera.
Saat di RSUD Kertosono, pak hari menggunakan dana pribadi (Non BPJS) dengan harapan istrinya mendapatkan penanganan medis dengan cepat. Sesampainya di RSUD Kertosono bu Winarti di observasi selama 3 hari dan diputuskan oleh tim dokter untuk melakukan operasi kedua guna membuat saluran alternatif pembuangan feses.
Tindakan medis selama di RSUD Kertosono kurang lebih membutuhkan biaya 38 juta, saat itu pak hari tidak memiliki dana yang cukup untuk dapat melakukan operasi tersebut. Pendapatan pak hari yang kesehariannya hanya sebagai tukang galvalum hanya mampu mencukupi biaya kebutuhan sehari hari dan sekolah anak semata wayangnya dafa (6 tahun).
Demi melanjutkan pengobatan bu Winarti, pak hari menjual rumah yang merupakan harta satu satunya yang dimiliki bersama sang istri. Pak hari meninggalkan pekerjaanya hanya demi menemani istri tercinta menjalani tindakan medis yang telah di prosedurkan.
Saat ini, ibu Winarti tengah menjalani pengobatan di RSUD Soetomo Surabaya, sebagai rumah sakit rujukan dari RSUD Kertosono. Prosedur medis yang harus dijalankan oleh bu Winarti masih panjang, akan tetapi keluarganya sudah kehabisan modal untuk biaya pengobatan bu Winarti. Pak hari yang saat ini menemani bu Winarti berobat selama 6 bulan terakhir harus meninggalkan pekerjaannya, dan hal tersebut tentu membuat keluarga ibu Winarti tidak memiliki pendapatan untuk biaya berobat dan biaya hidup selama di Surabaya. (Martha/IZIJatim)
Leave a Reply