Makassar – Penyakit kulit yang dialami oleh Abdul Haris (33 tahun) sudah ada sejak 20 tahun yang lalu. Ia kemudian menyadari penyakitnya yang semakin parah sejak tiga bulan terakhir.
Abdul Haris yang berprofesi sebagai kuli bangunan harus tinggal di rumah setelah benjolan besar yang tumbuh di bagian lehernya meletus dan membuat beberapa bagian dari tubuhnya juga tertular.
Ini membuat sang istri harus turun tangan membantu perekonomian keluarga dengan bekerja sebagai pelayan warung. Sebab untuk sekali periksa di klinik ia harus mengeluarkan biaya sebesar Rp900 ribu sekali check up.
Bukan hanya itu, sang istri juga harus membiayai ketiga anaknya yang masih kecil. Kondisi ini membuat Abdul Haris tidak bisa mendapatkan perawatan maksimal secara intens karena gaji sang istri hanya cukup untuk kebutuhan mereka sehari-hari.
“Saat ini bapak Haris hanya bisa menjalani pengobatan tradisional karena kekurangan biaya. Belum bisa ke rumah sakit karena BPJS nya menunggak,” jelas Saturia, orangtua Abdul Haris, Selasa, (14/6/2022).
Mengetahui hal tersebut, IZI Sulawesi Selatan memberikan bantuan Layanan Pendamping Orang Sakit (Lapors) kepada Abdul Haris agar tidak menyerah terhadap ujian yang diberikan.
“Berharap dengan bantuan ini ia bisa membeli suplemen untuk menjaga kondisi tubuh agar lebih fit dan membeli obat untuk mengurangi raasa nyeri,” sebut Tim Program IZI Sulsel, Muh. Ichsan saat mengunjungi beliau di Jalan Dahlia, Kota Makassar.
Leave a Reply