JAKARTA – Muhammad Ali Hamzah, adalah balita 25 bulan yang mengalami kelainan Jantung dan Singgah di RSP IZI Slipi. Ibu Husna atau yang akrab di sapa Ummi sudah berjuang selama satu tahun lebih untuk pengobatan sang anak. Sekitar 1 jam bahkan rela berjalan kaki menuju BLUD Rumah Sakit Ulin Banjarmasin karena keterbatasan biaya untuk transportasi. ‘’saya sengaja berangkat pagi-pagi bahkan sampai melewatkan makan demi mendapat antrian’’ ungkap Ummi.
Teriris hati ini membayangkan bagaimana sikecil dibawa menunggu antrian berjam-jam di Rumah Sakit dan mendapat serangkaian pemeriksaan. Dengan penghasilan pas-pasan sebagai seorang Buruh Bangunan Ayah Hamzah hanya mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari 3 anaknya. Rumah yang mereka tempatipun hanya pinjaman (numpang).
Singkat cerita pada tanggal 22 Februari 2022 Hamzah kembali melakukan pemeriksaan rutin. Ummi Hamzah merasa bersemangat karena jadwal ECHO yiatu pemeriksaan medis dengan menggunakan gelombang suara untuk mengetahui gerak jantung melalui hasil gambar. Hasil tersebut akan menunjukkan ukuran dan bentuk jantung normal atau tidak. Besar harapan setelah menjalani pengobatan kebocoran Jantung akan menutup sendiri, hanya Allah SWT lah Sang pemberi kesembuhan.
Dari serangkaian tes, Hamzah kecil diberi obat bius untuk pemeriksaan ECHO, selama menunggu obat bereaksi, Ummi berusaha mengalihkan rasa bosan dan takut Hamzah dengan membiarkan Hamzah menonton video Kartun. Sayup-sayup bulu mata lentiknya mulai terpejam dan terkulai. Sedih hati Orangtua melihat sang buah hati tak sadarkan diri dalam pengaruh obat bius. Tubuh kecil Hamzah dibaringkan di bangkar, dan Dokter mulai mengeluarkan peralatan, terlihat gambar dilayar yang menunjukkan Jantung si kecil.
Dokter terlihat serius, membuat Ummi panas dingin ditempat.
“Tingkat kebocoran Jntung membesar hingga 16.78 mm, kemarin masih vonis Tetralogi of Fallot (ToF), namun sekarang sudah DORV yang artinya terjadi kelainan Jantung anak yang kompleks sehingga segera harus dilakukan operasi darurat’’ (Ungkap Dokter yang menangani).
Seketika ruangan terasa suram. Rasanya Jantung Ummi Hamzah berhenti ditempat, tanpa sa dar raungan tangisan keluar, rasanya kaki tidak lagi berpijak di Bumi. Penjelasan Dokterpun bahkan terdengar seperti jarum yang menusuk-nusuk, sungguh sakit. Apalagi, dari penjelasan Dokter tadi Hamzah divonis berumur pendek (Nauzubillah, Hanya Allah SWT pemilik umur). Kalau tidak segera di operasi maka semakin bahaya karena katup kanan dan katup kiri bersamaan mengeluarkan darah hingga semua darah kotor tercampur keluar jalur, membuat tubuh, kuku dan lainnya akan membiru ketika menangis atau kedinginan. Suplai Oksigen dalam darah yang dialirkan keseluruh tubuh terutama Otak akan mengalami kekurangan hingga akan berakibat fatal. Jika suplai Oksigen ke Otak menipis maka akan mencacatkan Otak, tumbuh kembang terhambat karena tubuh tergantung Otak dan Jantung.
Allah SWT maha penyembuh, Allah yang memberi sakit maka Dia-Nya lah yang akan menyembuhkan. ‘’Istighfar, segala doa tak henti-hentinya terucap saat memandangi wajah si kecil Hamzah’’ (Ungkap Ummi).
Operasi harus segera dilakukan di Jakarta, sedangkan Hamzah yang berdomisili di Banjarmasin, Kalimantan Selatan harus berusaha untuk bisa segera berangkat ke Jakarta. Alhamdulillah atas izin Allah sudah 2 bulan Hamzah dan Ummi singgah di RSP IZI dan bisa mejalani proses pengobatan Hamzah dengan tenang tanpa memikirkan biaya hidup selama di Jakarta. Semoga lekas pulih dik Hamzah.
Leave a Reply