LAMPUNG – Kelompok Wanita Tani (KWT) Barokah yang merupakan bentukan program ketahanan pangan Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Lampung bersama Yayasan Baitul Maal Perusahaan Listrik Negara (YBM PLN) telah resmi yang ditandai dengan diperolehnya nomor registrasi.
Sebelumnya, KWT Barokah telah melakukan rembug dan membuat berita acara yang menyatakan pembentukan KWT Barokah pada 3 Oktober 2022 yang berlokasi di Jl. Cempedak Gg. Barokah, Kelurahan Gedung Meneng, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung. Dalam rembug musyawarah tersebut, hadir sebanyak 17 anggota KWT yang terdiri dari ketua, sekretaris, bendahara, dan anggota.
Kemudian berita acara tersebut diproses dan diserahkan kepada penyuluh Kecamatan Rajabasa untuk ditandatangani. Setelah ditandatangani oleh penyuluh, selanjutnya berkas diserahkan kepada Lurah Gedung Meneng pada 15 November 2022 untuk ditandatangani. Baru kemudian berkas diserahkan lagi kepada koordinator penyuluh di Balai Penyuluh Pertanian Kemiling Kota Bandar Lampung.
Lurah Gedung Meneng, Atualudin merespon baik atas terbentuknya KWT Barokah yang ada di wilayahnya. “Saya berharap kedepannya muncul lagi KWT yang lainnya. Sebab kegiatan ini sangat positif untuk masyrakat, terutama ibu-ibu rumah tangga. Selain dapat mengisi waktu luang, mereka juga bisa memperoleh penghasilan atau setidaknya hasil produksi dari KWT. Sehingga dapat mewujudkan ketahanan pangan keluarga.” Ujar Atualudin.
“Masih banyak lahan kosong di wilayah Kelurahan Gedung Meneng. Saya juga berharap penyuluh dapat membantu kami untuk membentuk beberapa KWT dan turut mendampingi setiap prosesnya.” Lanjutnya.
KWT Barokah telah terdaftar di aplikasi Simluhtan atau Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian dengan nomor registrasi 18.71.0011.0011/KWT/15.11.2022. Aplikasi Simluhtan merupakan aplikasi yang berisi data kelembagaan penyuluhan pertanian, data tenaga penyuluhan, dan data kelembagaan petani.
Dengan diperolehnya nomor registrasi ini, maka KWT Barokah kedepannya akan memperoleh berbagai manfaat dari kementerian pertanian, diantaranya adalah benih dan bibit gratis atau peralatan pertanian lainnya.
“Jika sudah terdaftar di Simluhtan, maka setiap kelompok tani, termasuk KWT Barokah berhak memperoleh bantuan dari pemerintah dengan cara mengajukan proposal kepada dinas pertanian setempat.” Ujar Susi selaku penyuluh Kecamatan Rajabasa yang turut mendampingi perjalanan KWT Barokah.
“Karena memang pemerintah sendiri berharap setiap masyarakat Indonesia dapa memenuhi ketahanan pangannya, paling tidak di tingkat keluarga. Dengan adanya KWT ini merupakan salah satu bentuk dukungan dan timbal balik antara masyarakat dan pemerintah. Saya berharap banyak yang terinspirasi dan mengikuti jejak KWT Barokah.” Lanjutnya.
Ragil Crysanti (Fasilitator Program – IZI Lampung)
Leave a Reply