LAMPUNG – Rumah Singgah Pasien (RSP) YBM PLN- IZI Lampung memang menjadi prioritas bagi para pasien duafa yang sedang berobat di rumah sakit rujukan daerah di Bandar Lampung. Utamanya para pasien yang mendapat rujukan di RSUD Abdul Moeloek Lampung.
RSP YBM PLN-IZI Lampung selama ini memang menggandeng Rohani Islam RSAM sebagai mitra untuk penerimaan pasien. Setiap ada pasien tidak mampu dan berasal dari luar Kota Bandar Lampung yang akan menjalani rawat jalan, maka para perawatnya langsung menyarankan untuk singgah saja di RSP dengan mendaftar terlebih dahulu melalui Rohis RSAM.
Pihak Rohis RSAM nantinya yang akan melakukan proses screening bagi pasien tersebut. Salah satunya bahwa pasien yang akan singgah di RSP harus dipastikan tidak mengidap penyakit menular dan penyakit tersebut tidak memiliki bau yang busuk. Hal ini dilakukan agar pasien lain yang juga singgah tidak tertular penyakit dan merasa nyaman.
Namun karena terbatasnya kapasitas tempat tidur di RSP yang hanya berjumlah 13, tidak jarang pasien duafa ini sementara harus istirahat di masjid atau teras rumah sakit karena tempat tidur RSP sedang penuh. Mereka terpaksa harus menunggu dahulu sampai kapasitas tempat tidur di RSP mencukupi.
Salah satunya adalah Hastina Wati (53 tahun), pasien dengan diagnosa kanker payudara ini sementara harus istirahat 3 malam di masjid Al-Mulk RSAM karena tempat tidur di RSP YBM-PLN Lampung sedang penuh.
Warga Rantau Tijang Pugung, Tanggamus ini sedang menjalani radioterapi atau terapi sinar sebanyak 33 kali. Untuk itu ia sangat butuh tempat singgah mengingat terapi yang dijalani cukup lama.
“Saya sebelumnya sempat istirahat tiga malam terlebih dahulu di masjid rumah sakit. Setelah mendapat info bahwa tempat tidur di RSP ada yang kosong barulah saya bisa singgah di RS,” ujar Hastina.
Tentu ia sangat senang, apalagi kondisinya yang lemah dan ada pembengkakan di bagian tangan kiri akibat kanker payudara yang ia derita.
Edi Siswanto (51 tahun) yang merupakan suami Hastina menurutkan bahwa Hastina sudah sekitar 3 tahun mengalami sakit yang demikian ini.
“Bahkan istri saya ini sudah menjalani upaya-upaya baik itu operasi sebanyak 3 kali ataupun kemoterapi sebanyak 8 kali. Sekarang dirujuk dari RS Mitra Husada Pringsewu ke RS Abdul Moeloek untuk menjalani radioterapi,” Terang Edi sang suami.
“Terimakasih banyak untuk RSP, atas bantuannya kepada kami. Sudah beberapa malam kami istirahat di masjid menunggu ada tempat kosong, dan Alhamdulillah sekarang kami bisa istirahat disini. Sekali lagi terimakasih banyak kepada bapak ibu donatur dan dermawan yang dengan baik hati mengadakan program RSP ini untuk kami yang tidak mampu dan membutuhkan tempat singgah karena rumah kami jauh,” tutup Hastina.
(Fahri Galang Reinaldi/IZI Lampung)
Leave a Reply