SUMATERA UTARA – Rabu yang sejuk menemani kegiatan pasien dan pendamping pasien di Rumah Singgah Pasien YBM PLN-IZI Sumut. RSP YBM PLN-IZI Sumut kembali mengadakan pembinaan mustahik pada tanggal 17 Mei 2023 pukul 16.30. Adapun tema kajian pembinaan mustahik pada hari tersebut adalah tentang “Bersyukur” yang disampaikan oleh pemateri Ustadz Ahsani Taqwim. Saat kegiatan tersebut juga diadakan sesi sharing bersama pasien, masing-masing pasien maupun pendamping pasien memperkenalkan diri mereka masing-masing.
Sakit merupakan wadah ampunan dari Allah. Ustadz Ahsani menjelaskan bahwa jika seseorang diberikan penyakit oleh Allah SWT, maka ada dua hal yang ingin dilihat Allah pada diri kita, yaitu sakit menjadikan kita pribadi yang bersyuykur, atau malah menjadikan kita pribadi yang kufur. Ciri-ciri orang yang bersyukur antara lain ikhlas, sabar, dan tawakkal. Sementara ciri-ciri orang yang kufur adalah kecewa, marah, dan maksiat. Nabi Ayub pernah diuji dengan nikmat (kekayaan, istri, dan pengikut), lalu diuji Allah dengan terbakar kebunnya, dimatikan semua ternaknya, diruntuhkan istananya, tetapi Nabi Ayub tetap ikhlas dan mengucapkan Alhamdulillah.
Setelah sesi materi selesai, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Salah satu pendamping pasien, Ibu Nelli Juriah bertanya kepada Ustadz, “Ustadz, kan suami saya dengan sakit, saya ikhlas mengurusnya, tapi dia sering marah-marah, bagaimana cara mengatasi supaya dia gak marah-marah?” Ustadz pun menjawab, “Ibu bisa bacakan Surat Al-Insyirah saat suami Ibu sedang tidur, Ibu juga bisa memijat badan atau kepala suami Ibu sambil dibacakan istighfar”.
Setelah sesi materi dan tanya jawab, kegiatan dilanjutkan ke agenda utama yaitu hipnoterapi pasien dan pendamping pasien. Hipnoterapi diawali dengan kegiatan menarik napas dan membuang napas sambil membaca istighfar, diulangi sebanyak tiga kali. Peserta merasa lebih lega setelah melakukannya. Lalu dilanjutkan dengan duduk saling berpasangan-pasangangan. Setiap peserta berkonsentrasi, mengatur pernapasan, dan memejamkan mata. Dimbimbing oleh Ustadz Ahsani, peserta dipersilahkan untuk mengatakan hal apa saja yang paling syukuri secara berganti-gantian. Setelah itu masing-masing dari mereka menyebutkan impian atau hal-hal yang mereka inginkan kepada pasangannya. Sesi hipnoterapi diakhiri dengan saling mendoakan satu sama lain. Kegiatan hipnoterapi berlangsung sangat haru, bahkan beberapa peserta sampai meneteskan air mata.
Pendamping pasien, Bapak Marito Habibi mengatakan, “Saya rasa kegiatan seperti ini sangat cocok jika dilakukan bersama istri saya karena saya sebagai suami kadang merasa malu untuk mengungkapkan apa yang saya rasakan sehingga sangat dibutuhkan waktu-waktu seperti, saya merasa lebih tenang dan pikiran menjadi lebih lega”. Semoga dengan diadakannya kegiatan hipnoterapi ini dapat berdampak positif ke kondisi mental dan psikis pasien yang nantinya akan ikut membantu proses penyembuhan.
Leave a Reply