SUMATERA UTARA – Anak adalah anugerah yang diberikan oleh Allah kepada setiap pasangan orang tua di seluruh dunia. Setiap orang tua pasti mendambakan anak yang sehat serta ideal pertumbuhan dan perkembangannya, tidak menderita penyakit atau kecacatan. Orang tua rela melakukan segalanya agar anaknya tetap sehat dan aktif. Akan tetapi, pada usia yang masih dini, anak-anak masih rentan terkena penyakit. Beberapa ada yang terkena penyakit ringan hingga sedang. Ada juga orang tua yang diberikan cobaan oleh Allah, yaitu anak yang mereka sayangi menderita penyakit berat.
Hal inilah yang sedang dirasakan oleh Bapak Sehat Walapiat Gea dan Ibu Marinto Siregar. Arman Fadilah, putra sulung mereka menderita tumor telinga. Awalnya ditemukan benjolan kecil di telinga sebelah kiri. Kemudian Arman dibawa berobat dari kampung halamannya di Desa Sialaman, Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan ke Rumah Sakit Murni Teguh di Kota Medan untuk berobat karena benjolan di telinganya tidak kunjung sembuh dan mengecil. Saat berobat di rumah sakit tersebut, Arman didiagnosis menderita tumor di telinga sebelah kiri. Ibu Marinto menjelaskan bagaimana kronologi penyakit yang diderita oleh anaknya, “awalnya anak saya punya kebiasaan mengorek telinga dengan cotton bud dan saya kurang memperhatikannya, akibat kebiasaannya itu jadi muncul benjolan di telinga sebelah kiri dan lama-kelamaan membesar, saat dibawa ke rumah sakit ternyata ada tumor”.
Malang nasib Arman, ternyata tumor yang dia derita termasuk tumor ganas sehingga harus segera diambil tindakan. Fasilitas kesehatan di Kabupaten Tapanuli Selatan, tempat tinggal Arman masih terbatas sehingga Arman harus dirujuk ke RSUP H. Adam Malik yang juga terletak di Kota Medan untuk menjalani proses pengobatan. Fasilitas dan tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut jauh lebih lengkap sehingga diharapkan penyakit Arman dapat lebih mudah diobati. Satu tahun sudah Arman menderita penyakit tumor telinga. Tidak jarang Arman sering rewel karena penyakit yang ia derita menimbulkan rasa sakit. Sementara ini Arman bersama orang tuanya harus tinggal di Kota Medan untuk menjalani proses pengobatan.
Bapak Sehat sehari-hari hanya berprofesi sebagai petani dan hanya cukup untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari kedua anak dan istrinya. Belum lagi ditambah kondisi Arman yang menderita sakit tumor ganas semakin mempersulit keuangan keluarga mereka. Hal yang paling memberatkan adalah biaya penginapan atau kos-kosan selama tinggal di Medan. Beruntung sekarang Arman beserta ibunya dapat tinggal di Rumah Singgah Pasien YBM PLN-IZI Sumut. Selain mendapatkan bantuan tempat tinggal, Arman dan keluarganya juga mendapatkan makan 3 kali sehari serta terjamin kebersihan, kehalalan, dan kandungan gizinya. Selain itu, di Rumah Singgah Pasien YBM PLN-IZI Sumut juga diberikan pembinaan mustahik untuk meningkatkan pemahaman agama pasien beserta pendamping dan pelatihan keterampilan.
Ibu Marinto mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Rumah Singgah Pasien YBM PLN-IZI Sumut, “Terima kasih kepada seluruh donatur Rumah Singgah Pasien YBM PLN-IZI Sumut, alhamdulillah saya dapat info mengenai rumah singgah ini dari pasien lain di rumah sakit. Dengan adanya rumah singgah ini kami sangat terbantu karena selama anak kami menjalani pengobatan di Medan, dana kami sangat terbatas. Semoga para donatur murah rezeki serta diberikan kesehatan dan umur yang berkah”.
Leave a Reply