Jawa Timur – Rumah Singgah Pasien (RSP) IZI Jawa Timur mengajak para pendamping Rumah Singgah Pasien manfaatkan kain perca untuk membuat aksesoris bross yang bisa digunakan untuk hiasan pada jilbab dan tas, Kamis (20/7/2023).
Kain perca adalah sebutan untuk sisa kain bekas pola baju atau celana yang sudah tidak digunakan lagi oleh penjahit. Kain perca ini biasanya hanya digunakan sebagai kain dapur. Untuk menambah nilai manfaat dari kain perca ini, RSP Jatim mengkreasikannya menjadi sebuah bross jilbab yang cantik dan menarik.
Kain perca bisa kita dapatkan secara cuma-cuma di penjahit. Untuk tahap awal kita perlu menyortir kain perca yang masih memiliki lebar kain yang cukup untuk dimanfaatkan ulang, selanjutnya bentuk pola lingkaran dengan menggunakan bantuan tutup gelas plastik, setelah pola terbentuk potong pola lingkaran.
Untuk 1 buah bross dibutuhkan 5 pola lingkaran yang selanjutnya akan dibentuk menyerupai kelopak bunga. Pola lingkaran dilipat hingga menyerupai bentuk setengah lingkaran, selanjutnya jahit kain yang belum tersambung dengan metode jahit serut, yang artinya pola jahitan memiliki ruang yang renggang agar nantinya dapat diserut. Penyerutan ini akan menjadikan pola lingkaran pada kain menjadi bentuk kelopak bunga yang cantik.
Setelah selesai membuat 5 kelopak bunga, jahit secara paralel untuk menyambungkan 5 kelopak bunga bross tersebut, lalu jahit lagi dengan mengaitkan kelopak bunga yang terakhir dengan yang pertama agar terbentuk pola bunga. Setelah bentuk bunga sudah jadi, lengkapi dengan menempelkan kancing kayu sebagai pemanis tambahan serta di sisi lainnya tempelkan peniti bross dengan lem tembak agar aksesoris lebih mudah diaplikasikan pada jilbab yang akan di gunakan.
“Alhamdulillah, di RSP IZI JATIM saya jadi makin pinter dan kreatif memanfaatkan kain perca. Saya bersyukur Allah pertemukan dengan keluarga baru disini, kegiatan yang dibuat sama pengurus bisa mengurangi rasa sedih dan stress memikirkan kondisi bapak yang masih harus bolak balik ke rumah sakit, terima kasih banyak RSP IZI JATIM,” Tutur Bu Amna, pendamping pasien asal Sumenep.
Leave a Reply