Surabaya – Tampak rasa kebimbangan diraut wajah seorang ibu berusia 60 tahun itu. Matanya sayu dan memerah, lemas tubuhnya seakan akan menjelaskan rasa lelah yang teramat sangat. Saat ditemui oleh pengurus Rumah Singgah Pasien IZI – YBM PLN Jawa Timur, Tumini (60) mengutarakan kekhawatirannya terhadap Heri (38) yang 3 hari ini selalu muntah setelah makan. Tubuh Heri mulai kurus dan lemas setelah itu.
Sejak tahun 2002, Heri telah positif mengalami tumor kelenjar getah bening stadium awal. Saat itu Heri tidak begitu menghiraukan rasa sakit yang masih sebatas meriang ketika sedang keletihan dengan aktivitas kerja sebagai kuli bangunan. Lalu pada bulan September 2021, Heri kembali merasakan demam dan menggigil selama seminggu penuh. Setelah periksa di puskesmas terdekat, beliau segera dirujuk ke RSUD Tulungagung untuk menjalani observasi lebih lanjut. Hasil observasi menjelaskan bahwa Heri harus segera menjalani kemoterapi untuk memperkecil massa tumor yang telah menjalar hingga usus besar. 2 tahun suka duka kemoterapi dijalani dengan ditemani ibu dan ayahnya. Hingga akhirnya tim dokter merujuk Heri ke RSUD Dr. Soetomo untuk melanjutkan pengobatan dengan terapi sinar.
Bermodalkan tekad mengikhtiarkan kesembuhan untuk putranya, Tumini rela menjual apa saja sebagai bekal untuk berobat selama berada di Surabaya. “Modal yakin heri pasti sembuh saya bisa sampai sini mbak. Apa saja yang bisa saya lakukan akan saya lakukan untuk heri” Ujar Tumini dengan mata yang berkaca-kaca. Sudah 3 bulan Heri tinggal di Rumah Singgah Pasien IZI – YBM PLN Jawa Timur. Hari demi hari dilaluinya bersama dengan kedua orang tuanya yang telah memasuki usia senja.
Tumini merasa sangat bersyukur atas suka duka yang dijalani bersama anak dan suaminya yang senantiasa Allah bukakan jalan kemudahan. Menurut beliau jalan kemudahan yang telah Allah berikan bukan hanya yang di butuhkan saja, tapi juga yang beliau inginkan. “Saya merasa RSP IZI Jatim seperti rumah saya sendiri, semua yang ada disini baik pasien pendamping dan pengurus senantiasa bahu membahu saling meringankan beban. Kedekatan kami sudah lebih dari keluarga” Tutur Tumini dengan senyum dan mata yang berbinar
Tumini mengetahui informasi Rumah Singgah Pasien IZI – YBM PLN Jatim dari tetangganya yang telah lama berdomisili di Surabaya. Beliau mengungkapkan Allah tidak hanya memberikan saya dan keluarga tempat tinggal, akan tetapi rasa nyaman dan aman selama berada di Rumah Singgah Pasien IZI – YBM PLN Jatim.
Leave a Reply