Surabaya – Di tengah hujan deras beserta angin yang terjadi di RSP IZI – YBM PLN Jawa Timur, Ika (34 tahun) mengutarakan kekhawatirannya ke pengurus RSP tentang ketiga buah hatinya yang ditinggal bersama neneknya di rumah. “Disana juga hujan mbak, badan saya memang berobat disini, tapi hati dan pikiran saya selalu kepikiran anak. Mbahnya kewalahan tidak ya momong 3 anak apalagi yang satunya masih bayi 1 bulan” Tutur Ika ketika menceritakan kegundahannya di RSP IZI – YBM PLN Jatim.
Ika saat ini masih menjalani masa nifas setelah 3 minggu yang lalu melahirkan putri ke-3 nya. Di kehamilan ke-3 ini Ika kerap mengalami pendarahan. Berawal dari kehamilan di bulan ke 6, Ika kerap mengeluarkan gumpalan darah sebesar telapak tangan yang bentuknya mirip dengan hati sapi.
Ika menduga sedang mengalami kandungan lemah hingga menduga kemungkinan terburuk bahwa harus kehilangan janinnya. Setelah diperiksakan ke dokter spesialis kandungan RSUD Simpang Lima Gumul Kediri, Ika terindikasi mengarah ke miom. Akan tetapi di pemeriksaan fisik yang kedua ada hal ganjil ketika tim dokter menyentuh miomnya saat USG Transvaginal, Ika mengalami pendarahan hebat dan langsung menjalani opname 10 hari karna kekurangan darah.
Tim dokter akhirnya fokus untuk menyelamatkan janin yang ada di kandungan terlebih dahulu. Dan tidak menghiraukan masalah medis lain yang dialami Ika. Setelah melahirkan melalui sesar dan menjalani operasi pemotongan saluran indung telur guna menghindari kehamilan selanjutnya, Ika kembali mengalami pendarahan selama 3 hari pasca melahirkan. Karna pendarahan yang terjadi begitu banyak, tim dokter merujuk Ika ke RSUD dr. Soetomo Surabaya.
Sesampainya di Surabaya, Ika langsung di jadwalkan untuk biopsi dan hasilnya Ika terdiagnosa kanker serviks stadium 3 yang telah menjalar ke area pinggul sebelah kanan. Untuk penanganannya, tim dokter menjadwalkan terapi radiologi dan kemoterapi untuk memperkecil sel kanker serviks yang kemudian setelah mengecil tim dokter akan mengambil tindakan selanjutnya berupa operasi.
Leave a Reply