Surabaya – Sejak Oktober 2023 lalu, Suparno harus rela di PHK dari pabrik tempatnya bekerja karena seringkali cuti karena harus merawat orang tua. Suparno adalah seorang buruh pabrik berpenghasilan harian, setiap harinya Suparno bekerja berdasarkan jadwal shift yang telah ditetapkan. Penghasilannya pun juga tidak banyak, hanya sebesar 50 ribu per harinya.
Di tengah kekurangan ekonomi yang sedang dihadapi oleh keluarga kecilnya, Suparno lebih memilih untuk mengabdikan dirinya untuk kedua orang tuanya. Sejak Ponijan diketahui sakit kanker kelenjar getah bening, Suparno lah yang merawat Ponijian. Mulai dari menyuapi saat makan, menemani mandi, hingga jadwal obat yang harus di minum telah disiapkan oleh Suparno.
Untuk kebutuhan sehari hari, keluarga Suparno hanya bergantung dari pendapatan istrinya yang berjualan es di depan rumahnya. Bagi Suparno, kesempatan untuk merawat orang tua di masa sakitnya adalah cara Allah memberikan keberkahan kepada keluarga. Di sela-sela waktu merawat Ponijan, Suparno juga memulai usaha dengan membuka tambal ban didepan rumah orang tuanya untuk menambah penghasilan untuk keluarga kecilnya.
“Syukur Alhamdulillah saya diberi informasi oleh RS kalau ada RSP IZI YBM PLN ini mbak. Saya lega ada tempat tinggal selama menemani bapak kemo di Surabaya, saya gak tega jika harus mengajak bapak ngemper di trotoar IGD. Sedangkan jika ngekos juga saya tidak ada uang untuk menyambung hidup esok hari” Tutur Suparno.
Saat ini Ponijan telah dijadwalkan untuk menjalani kemo selama 2 minggu sekali untuk mengobati sakit kanker kelenjar getah bening yang diderita. Dengan adanya Rumah Singgah Pasien IZI ini dapat membantu pasien rawat jalan yang berasal dari daerah pelosok untuk mendapatkan tempat tinggal sementara sekaligus mendapatkan fasilitas akomodasi di RSP sehingga tidak perlu memikirkan ongkos pulang, makan, ataupun tempat tinggal jika ingin berobat di Rumah Sakit yang berada di Kota.
Leave a Reply