Surabaya – Siti Mut’afifah adalah seorang guru yang sudah sejak lama menekuni bidang Pendidikan Agama Islam. Saat ini, beliau adalah guru honorer di sebuah SMP swasta yang ada di Kabupaten Jember. Pada bulan Agustus 2023 lalu, Siti positif hamil berdasarkan hasil tespek. Siti kemudian memeriksakan diri di bidan terdekat, setelah USG ternyata bidan mengatakan bahwa tidak ada janin di kandungan Siti. Akhirnya Siti di rujuk di RS Balung Jember untuk menjalani kuret kandungan.
Sebelum menjalani kuret, Siti harus menjalani observasi medis terlebih dahulu. Dari observasi tersebut, Siti ternyata didiagnosis memiliki masalah jantung, tiroid serta kenaikan hormon yang signifikan. Karena penyakit kompleks tersebut, Siti kemudian di rujuk dokter ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soetomo.
Setelah menjalani serangkaian observasi di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soetomo, Siti dinyatakan mengalami mole (serpihan daging yang menempel di luar kandungan). Dikarenakan hal tersebut, menjadikan Siti harus menjalani kemoterapi setiap 1 minggu 2 kali di RSUD dr. Soetomo.
Karena penghasilan yang didapat Siti mengajar masih tidak cukup untuk biaya pengobatan, sedangkan Siti harus bolak-balik pergi ke rumah sakit untuk menjalani kemoterapi. Akhirnya agar tetap dapat menjalani pengobatan di Surabaya, Siti beserta suaminya terpaksa harus mengambil pinjaman ke bank sebagai modal selama hidup di Surabaya.
Setiap hari Jumat, Siti pulang ke Jember untuk menjenguk kedua anaknya yang masih berusia 15 tahun dan 10 tahun. Lalu kembali lagi ke Surabaya untuk kembali menjalani kemo suntik. Di hari Selasa dan Jum’at saat ini Siti sudah menjalani 4 kali kemo, hasil kemo menunjukan penurunan hormon yang signifikan, kemoterapi akan terus dilakukan hingga hormon Siti kembali normal.
Leave a Reply