Yogyakarta – Dalam upaya memajukan praktik pertanian yang berkelanjutan dan efisien, IZI DIY bersama dengan kelompok SmartFarm Pisang baru-baru ini melaksanakan studi banding yang bertujuan untuk mewujudkan cita-cita besar integrated farming, pada Kamis (5/9/24). Integrated Farming sendiri adalah pertanian yang berusaha semaksimal mungkin memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal dengan menggabungkan berbagai jenis usaha pertanian dalam satu sistem yang saling mendukung. Studi banding ini merupakan langkah awal yang fundamental guna mengetahui cara mengeksplorasi potensi dan menerapkan metode pertanian terpadu yang lebih inovatif tersebut.
Acara studi banding ini diadakan di dua lokasi. Lokasi pertama yaitu di Java Banana, salah satu perkebunan budidaya pisang jenis cavendish terbesar di Yogyakarta berlokasi di Godean, Kabupaten Sleman. Melalui studi banding ini diharapkan kelompok Smartfarm Pisang Binaan IZI dapat mengadopsi teknik-teknik terbaik dan praktik efektif dari budidaya pisang yang tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga mendukung prinsip keberlanjutan guna lebih dekat mengantarkan pada cita-cita mewujudkan integrated farming. Dani selaku pengelola Java Banana berpesan bahwa keberhasilan budidayakan pisang butuh ketekunan dan tidak sekali belajar, oleh karena itu dirinya juga siap memfasilitasi apabila memang kelompok SmartFarm pisang binaan IZI akan kembali berkunjung.
Sedangkan lokasi kedua yaitu di Kampung Gurame yang berlokasi di Kergan, Kabupaten Bantul, yang salah satu kelompoknya juga adalah binaan IZI DIY. Sendi Kurnia selaku Kepala Bidang PPZ IZI DIY menyampaikan bahwa pelaksanaan studi banding dengan mengunjungi lokasi budidaya ikan air tawar seperti gurame juga menjadi penting mengingat konsep integrated farming yang akan diwujudkan adalah memadukan antara budidaya pisang, budidaya ikan air tawar, dan ternak kambing atau domba.
“Budidaya pisang membutuhkan pupuk yang bisa kita ambil dari ternak kambing sedangkan untuk pengairannya bisa diambil dari kolam budidaya ikan air tawar yang kaya nutrisi. Disisi lain ternak kambing juga akan mendapatkan pakan dari budidaya pisang yang berasal dari gulma, batang, dan daun pisang,” tutur Hendro selaku fasilitator program yang juga merupakan penyuluh pertanian dari BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) Kecamatan Sentolo ketika menjelaskan konsep Integrated Farming yang dimaksud.
Semoga dengan dilaksanakannya studi banding ini dapat menjadi momentum penting bagi pengembangan pertanian terpadu di Yogyakarta dan sekitarnya. Dengan mengadopsi ilmu, teknologi dan praktik terbaik dari hasil kegiatan studi banding ini kelompok Smarfarm Pisang binaan IZI DIY akan semakin berprogres. Hal ini juga kiranya menjadi bukti bahwa IZI DIY akan senantiasa berkomitmen untuk terus membawa perubahan positif yang akan memberikan manfaat luas bagi para petani dan komunitas pertanian lokal.
Leave a Reply