Jakarta – (8/9/24) Adya Naufal (9) asal Bogor Barat adalah anak pertama dari keluarga Ayub dan Noviantria yang saat ini menjadi penghuni Rumah Singgah Pasien IZI Jakarta. Menginjak kelas 2 Sekolah Dasar tiba-tiba Adya sering merasakan sakit di daerah perut dan mual-mual sehingga ia terpaksa harus putus sekolah. Ketika dibawa berobat ke dokter klinik dekat tempat tinggalnya, Adya didiagnosis mengidap penyakit diare dan diberikan obat pereda nyeri perut biasa. Akan tetapi semakin hari sakit perutnya kian parah sehingga ia dirujuk ke RSUD Bogor dan dirawat selama 5 hari. Di RSUD Adya didiagnosa sakit usus buntu, akan tetapi kondisinya pun makin menurun, sehingga ingin dibawa ke RS UMMI Bogor, akan tetapi di RS Ummi pun tidak menyanggupi untuk perawatan Adya.
Bak sudah jatuh tertimpa tangga. Tatkala Ayub masih sibuk bolak-balik ke rumah sakit untuk menemani Adya yang mengalami kondisi kesehatan yang semakin memburuk. Ayub harus menghadapi ujian tambahan ketika ia di-PHK dari pekerjaannya. Noviantria tidak dapat mengantarkan Adya untuk berobat dikarenakan masih harus menjaga dua Adik Adya yang salah satunya masih balita. Sehingga mau tidak mau hanya Ayub yang dapat diandalkan untuk pengantaran pengobatan Adya.
Setelah PHK yang dialaminya, Ayub menghadapi kebingungan dalam mencari solusi untuk biaya pengobatan Adya. Biaya pengobatan yang sebelumnya tercover oleh perusahaan tidak lagi tersedia, mereka pun harus membayar tunggakan BPJS terlebih dahulu agar dapat digunakan untuk melanjutkan berobat. Alhamdulillah, berkat bantuan dari saudara-saudara mereka, beban biaya pengobatan Adya sedikit terbantu.
Pada bulan Juli, Adya Naufal akhirnya dibawa ke PMI Bogor untuk mendapatkan perawatan. Hasil pemeriksaan di PMI Bogor menunjukkan adanya cairan di kepala Adya yang diduga merupakan tumor. Ia kemudian dirujuk ke RSCM pada awal September untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Dengan niat yang kuat dan keyakinan bahwa pertolongan akan datang, mereka memutuskan untuk tetap berangkat ke RSCM. Selama proses pengobatan di RSCM, keluarga Ayub kembali menghadapi kesulitan finansial yang berat, mengingat biaya perjalanan dan perawatan yang tinggi. Disaat yang sama, Ayub masih mencari pekerjaan setelah di-PHK.
Dalam keadaan yang sulit ini, mereka mendapatkan kabar dari kerabat terkait Rumah Singgah Pasien (RSP) IZI yang terletak dekat RSCM. Kini, Adya dan keluarganya tinggal di RSP IZI di Jakarta, yang menyediakan tempat tinggal gratis untuk mereka. “Pak, terima kasih banyak, Alhamdulillah Kami sudah diberikan tempat tinggal gratis di Rumah Singgah Pasien IZI. Kami benar-benar bingung saat masuk RSCM karena kondisi yang baru di-PHK. Ini adalah ujian berat bagi Kami. Biaya bolak-balik ke rumah sakit cukup berat, dan BPJS Kami tidak bisa digunakan untuk berobat karena tidak lagi tercover oleh perusahaan.” Ujar Ayub.
Leave a Reply