Tangerang — Rian Arif Prabowo, atau akrab disapa Rian, adalah salah satu petani muda peserta program Smartfarm Inisiatif Zakat Indonesia (IZI). Ia bergabung pada angkatan keempat program ini di usia yang relatif muda, yakni 23 tahun. Di usianya yang masih belia, Rian meneguhkan pilihan untuk menjadikan profesi petani sebagai jalan hidupnya. Meski berasal dari keluarga petani, minat Rian terhadap dunia pertanian tidak muncul sejak awal. Usai lulus SMA, ia sempat bekerja di sebuah pabrik. Namun, pengalaman tersebut tidak bertahan lama. Rian memutuskan keluar karena merasa pekerjaannya tidak sesuai dengan minat dan jiwanya.

Kesempatan baru datang ketika Rian mendapatkan tawaran mengikuti pelatihan pertanian yang diselenggarakan oleh IZI. Melalui pelatihan Smartfarm tersebut, minatnya terhadap pertanian tumbuh kembali. Ia pun memutuskan untuk melanjutkan usaha pertanian orang tuanya dengan fokus pada komoditas padi. Pilihan ini didasari potensi lahan yang luas di sekitar tempat tinggalnya di Desa Rancalabuh, Kecamatan Kemiri, Kabupaten Tangerang.
Saat ini, Rian mengelola dua hektare lahan padi yang sebelumnya berupa semak belukar tidak produktif. Berkat kerja keras dan penerapan ilmu yang ia dapat dari Smartfarm, lahan tersebut kini menjadi produktif dan menghasilkan panen melimpah. Dalam satu kali panen, dari setiap hektare lahannya, Rian mampu memanen rata-rata delapan ton gabah kotor. Jika dikalkulasi, hasil tersebut bernilai puluhan juta rupiah sekali panen. Sebagian keuntungan ia bagi dengan petani lain yang turut membantu proses pengelolaan.

Keberhasilannya tidak hanya berdampak bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi petani lain di sekitarnya. Hingga kini, Rian telah memberdayakan sekitar 14 petani untuk ikut serta dalam pengelolaan lahan. Ia mengaku bersyukur karena usaha pertaniannya dapat menjadi sumber penghidupan bagi keluarganya sekaligus membuka peluang kerja bagi warga sekitar.
Rian berharap usahanya dapat terus berkembang, memperluas lahan garapan, serta meningkatkan hasil panen. Ia juga mengajak para pemangku kepentingan, baik pemerintah, pihak swasta, maupun lembaga yang fokus di bidang pertanian, untuk terus memberikan dukungan. Bentuk dukungan yang ia harapkan mencakup permodalan, pendampingan, kepastian harga, serta penerapan teknologi pertanian modern.
Leave a Reply