Jawa Tengah (31/8/25) – Dalam rangka mendukung keberlanjutan program pemberdayaan ekonomi bagi penyandang disabilitas, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Jawa Tengah bersama PT Indonesia Power UBP Semarang melaksanakan kegiatan Supervisi dan Monitoring kepada para pelaku usaha yang tergabung dalam Komunitas Difabel Mandiri, binaan dari program kolaboratif tersebut. Program pemberdayaan ini melibatkan 6 orang penyandang disabilitas dengan latar belakang dan jenis usaha yang beragam, mulai dari usaha kerajian daur ulang plastik servis elektronik, servis dan tambal ban, kuliner ayam geprek mini, kerajinan batik tulis, hingga jasa permak dan jahit pakaian.
Kepala Bidang Pendayagunaan Zakat (PPZ) IZI Jawa Tengah, Retno Widowati, menyampaikan bahwa program ini bertujuan untuk mendorong kemandirian ekonomi para penyandang disabilitas, sekaligus memperkuat kapasitas usaha kecil mereka agar dapat berdaya saing. “Kami ingin memastikan bahwa para binaan tidak hanya mendapatkan bantuan awal, tetapi juga pendampingan yang berkelanjutan. Harapan kami, usaha mereka semakin berkembang dan bisa menjadi inspirasi bagi penyandang disabilitas lainnya,” ujar Retno.

Salah satu penerima manfaat adalah Arief Faizin, seorang penyandang disabilitas asal Kendal yang menjalankan usaha permak dan jahit pakaian dari rumahnya. Meski hidup sendiri, Arief tetap semangat menjalani aktivitas usaha secara mandiri. “Alhamdulillah, saya masih diberikan kesehatan untuk terus bekerja. Terima kasih kepada IZI dan Indonesia Power yang sudah mendampingi kami. Semoga Allah membalas semua kebaikan ini dengan keberkahan dan keberlanjutan program ke depannya,” ucap Arief penuh syukur.
Arief dikenal sebagai penjahit yang telaten dan mengutamakan kualitas. Ia menawarkan jasa dengan harga sangat terjangkau, seperti mengecilkan baju, mengganti resleting, hingga menjahitkan pakaian dari nol. Ia juga memiliki layanan antar menggunakan motor roda tiga ramah difabel, yang memudahkan pelanggan menerima hasil jahitan tanpa harus keluar rumah. Selain menjahit, Arief juga menawarkan layanan pijat untuk pelanggan sekitar. Ia mampu memijat 5–7 orang dalam sebulan. Tak hanya itu, ia juga kreatif mengolah limbah kain menjadi keset dan dompet kecil yang dijual kembali.
Dengan semangat kolaboratif, IZI Jawa Tengah dan PT Indonesia Power UBP Semarang berkomitmen untuk terus mendampingi dan memperkuat ekonomi komunitas difabel, agar mereka mampu berdiri tegak dengan usaha mereka sendiri, serta menjadi teladan ketangguhan di tengah keterbatasan.
Leave a Reply