Makassar (9/9/25) Setelah hampir lima bulan terbaring karena sakit Retak tulang belakang, Miftahul Jannah, pasien yang berasal dari keluarga kurang mampu dari Kabupaten Bulukumba, akhirnya menunjukkan kemajuan yang menggembirakan. Kini, ia sudah bisa duduk kembali dan bersyukur dapat menempati Rumah Singgah Pasien Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Sulawesi Selatan

Miftahul menceritakan bahwa kondisinya berangsur-angsur membaik berkat perawatan dan dukungan yang ia terima. Selain bantuan medis, keberadaan Rumah Singgah Pasien IZI menjadi salah satu faktor penting dalam pemulihannya. “Saya sangat bersyukur bisa tinggal di sini. Tempatnya nyaman dan membuat saya merasa seperti di rumah sendiri. Alhamdulillah, sekarang saya sudah bisa duduk,” ungkap Miftahul dengan haru.

Rumah Singgah Pasien IZI Sulsel merupakan fasilitas yang menyediakan tempat tinggal sementara secara gratis bagi pasien yang berasal dari luar kota atau keluarga duafa yang sedang menjalani pengobatan di Makassar. Tujuan utama dari fasilitas ini adalah meringankan beban pasien dan keluarga, sehingga mereka bisa fokus pada proses penyembuhan tanpa memikirkan biaya akomodasi.

Sebelum tinggal di rumah singgah pasien, Jannah tinggal di kos-kosan dekat dengan rumah sakit “kami kewalahan karena istri tidak bisa duduk hanya terbaring ketika ke rumah sakit harus menggunakan blankar, pertama kami membayar sewa ambulance 100.000 sekali jalan PP 200.000. Setelah kami cari informasi Alhamdulillah ada ambulance IZI yg melayani gratis. Kami sangat terbantu terima kasih banyak semoga Allah membalas kebaikan para donatur dan IZI.” tutup Hamka.
“Kami sangat senang melihat perkembangan positif pada Miftahul Jannah. Ini menjadi bukti bahwa kolaborasi dan kepedulian dari berbagai pihak sangat berarti bagi para dhuafa yang sedang berjuang melawan penyakit,” ujar Jumhar kepala RSP IZI Sulsel. “Kami mengajak masyarakat untuk terus mendukung program-program sosial seperti ini agar semakin banyak pasien yang terbantu.” Kisah Miftahul Jannah menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa harapan selalu ada, terutama ketika ada uluran tangan dari sesama.
Leave a Reply