Bekasi (23/9/25) – Kehidupan Sri Astuti, seorang ibu tunggal yang tinggal di sebuah petak kontrakan sederhana di Cibitung, Bekasi, adalah potret keteguhan dan cinta tanpa batas seorang ibu. Sejak ditinggal suami tercinta pada tahun 2010, saat tengah mengandung anak semata wayangnya, Eva Puspita Dewi, ia berjuang seorang diri menghadapi berbagai tantangan hidup.

Dalam keterbatasan, Sri tetap tegar. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, ia mengandalkan bantuan dari kakaknya yang hanya mampu memberikan Rp50.000 per minggu. Dengan dana yang sangat terbatas, Sri memasak sendiri agar lebih hemat—meski seringkali hanya bisa menyajikan mi instan dan telur. Sebagian besar dana yang dimilikinya ia prioritaskan untuk membeli obat-obatan anaknya, Eva. Di tengah kondisi tersebut, semangat juangnya tak pernah padam. Sri aktif sebagai relawan kemanusiaan di sebuah organisasi sosial meski tanpa bayaran. Selain itu, ia juga berjualan peyek untuk menambah penghasilan, yang ia sisihkan sedikit demi sedikit untuk melunasi tunggakan sewa kontrakan.
Beban berat yang kini dipikul Sri adalah kondisi kesehatan Eva, yang lahir pada 13 Agustus 2010. Dalam tiga tahun terakhir, Eva mulai menunjukkan gejala sakit kepala berkepanjangan dan kerontokan rambut. Baru empat bulan terakhir kondisinya memburuk hingga beberapa kali pingsan di sekolah. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, Eva didiagnosis menderita kanker saraf otak, kanker tiroid, dan leukemia. Eva kini menjalani kemoterapi rutin sebanyak 3–4 kali dalam seminggu di dua rumah sakit di wilayah Cibitung. Proses pengobatan dilakukan menggunakan transportasi umum. Tantangan biaya terus membayangi, mengingat tidak semua kebutuhan pengobatan ditanggung oleh BPJS. Untuk obat racikan dan parasetamol saja, Sri membutuhkan sekitar Rp1.020.000 setiap empat hari.

Di tengah badai ujian ini, Sri dan Eva tetap teguh dalam spiritualitas. Sri tak pernah melewatkan salat lima waktu dan aktif mengikuti pengajian malam Jumat. Eva pun, meski dalam kondisi lemah, tetap berusaha menjalankan ibadah salat. Alhamdulillah, beban yang dipikul Sri dan Eva kini sedikit lebih ringan berkat bantuan dari Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) dan PT Sriboga Ratu Raya. Melalui program kepedulian sosial, IZI bersama PT Sriboga Ratu Raya menyerahkan bantuan berupa uang tunai untuk membantu biaya pengobatan Eva dan melunasi tunggakan sewa kontrakan yang sempat tertunggak selama satu bulan.
Dengan mata berkaca-kaca, Sri menyampaikan rasa terima kasihnya, “Terima kasih kepada semua donatur dari IZI dan PT Sriboga Ratu Raya yang telah bantu biaya pengobatan Eva, untuk nebus obatnya Eva. Semoga apa yang sudah diberikan donatur itu berkah,” ucap Sri haru.
Leave a Reply