Semarang – Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Jawa Tengah bersama BPKP terus melakukan program supervisi Lapak Berkah Fitriana, seorang ibu tangguh yang setiap hari berjualan untuk menghidupi kedua anaknya setelah sang suami meninggal dunia pada tahun 2024 (30/9/25).
Setiap sore selepas salat Ashar, Fitri rutin mendorong gerobaknya untuk berjualan hingga pukul 20.00. Dari gerobak itu, ia berjualan aneka jajanan seperti sempolan, pangsit goreng maupun kuah, mie level, dan bakso kuah. Tidak hanya itu, ia juga menjual frozen food seperti bakso, dimsum, galantin, dan tahu mercon dengan harga terjangkau, mulai Rp 8.000 per bungkus. Harga jajanan nya pun ramah di kantong. Satu pangsit goreng dijual Rp 2.000, sempolan Rp 5.000 isi empat, mie level Rp 3.000, dan bakso kuah Rp 5.000. Selain pelanggan yang membeli langsung, Fitri juga sering menerima pesanan untuk acara Jumat Berkah serta melayani orderan frozen food melalui WhatsApp dari pelanggan setianya.

Dalam kondisi cuaca cerah, dagangan Fitri biasanya habis terjual. Namun, saat musim hujan tiba, kendala nya muncul karena lokasi jualannya sering tergenang banjir. Meski harus berpindah tempat dan mendorong gerobak agar tidak terendam, Fitri tetap bersemangat menjalani rutinitasnya demi keluarga.
Setiap hari, penghasilan kotor yang ia peroleh berkisar Rp 200.000–Rp 300.000. Setelah dipotong modal, pendapatan bersih sekitar Rp 100.000–Rp 150.000 digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah anak-anaknya. Meski tidak besar, Fitri tetap bersyukur karena bisa bertahan dengan usahanya.
Melalui program Lapak Berkah, IZI Jawa Tengah bersama BPKP Jawa Tengah terus mendampingi penerima manfaat agar usahanya bisa berkembang dan berkelanjutan. Kehadiran program ini diharapkan dapat menjadi penyemangat baru bagi Fitri dan pelaku usaha kecil lainnya untuk terus bangkit dan mandiri.
Leave a Reply