Sebagai bentuk kepedulian terhadap layanan kemanusiaan dan program kesehatan bagi masyarakat dhuafa, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) melakukan kunjungan langsung ke Klinik Hemodialisa milik Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI). Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam memperlihatkan sinergi antara lembaga zakat dan pemerintah dalam menghadirkan manfaat bagi para mustahik.
“Ini program bagus Pak Wildhan, wajib dipertahankan dan harus ditularkan ke lembaga lain, biar lebih banyak mustahik yang bisa dibantu. Apalagi gagal ginjal ini, akan dialami seumur hidup,” ungkap salah satu perwakilan Kemenag RI saat membuka diskusi.

Dalam sesi diskusi tersebut, perwakilan Kemenag menanyakan berbagai hal terkait ide awal terbentuknya program Klinik Hemodialisa IZI, proses perizinan, pemenuhan kebutuhan alat kesehatan, ketersediaan tenaga medis, hingga dokumen pendukung yang dibutuhkan. Mereka mengapresiasi betapa luar biasanya upaya yang dilakukan IZI, mengingat standar pengelolaan klinik ini setara dengan mendirikan sebuah rumah sakit, terutama dalam hal operasional agar bisa terus berjalan hingga kini.
Menanggapi hal itu, Direktur Utama LAZNAS IZI, Wildhan Dewayana, menjelaskan bahwa semua yang dilakukan berawal dari niat tulus untuk membantu para mustahik. “Kami hanya berusaha sebaik mungkin. Alhamdulillah, Allah memudahkan segala urusan kami dalam memudahkan urusan mustahik,”. Wildhan Dewayana juga menegaskan bahwa keberlangsungan program ini tidak terlepas dari doa para mustahik dan dukungan para donatur yang ikhlas membantu.

Senada dengan itu, Manajer Klinik HD IZI, Luqman Jasin, turut menceritakan suka duka dalam proses pembangunan dan pengelolaan Klinik Hemodialisa IZI. Menurutnya, segala kebutuhan mulai dari alat medis hingga tenaga kesehatan dapat terpenuhi dengan baik berkat ikhtiar dan tawakal. “Kemudahan itu memang tidak datang dengan instan, tapi dengan niat dan kerja keras, semua bisa berjalan,” tutur Luqman Jasin.
Kunjungan yang dilakukan oleh tim Kemenag RI yang berjumlah empat orang ini turut didampingi oleh Direktur Utama LAZNAS IZI Wildhan Dewayana dan Direktur Pendistribusian dan Pemberdayaan Zakat Aan Suherlan. Dalam kesempatan itu, tim Kemenag juga mendengarkan langsung testimoni pasien Klinik HD IZI yang telah menjalani cuci darah selama 12 tahun dan tiga tahun terakhir rutin melakukan perawatan di Klinik IZI. Pasien tersebut menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas bantuan yang diterima, mulai dari layanan cuci darah gratis, snack pagi, makan siang, obat-obatan pendukung, hingga akomodasi dan pembinaan rohani. Mendengar hal itu, perwakilan Kemenag pun menegaskan bahwa program ini sangat bermanfaat dan layak untuk terus dilanjutkan.
Leave a Reply