Jakarta – Layanan bekam kini tidak hanya menuntut keterampilan teknis semata, namun juga kemampuan tambahan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan. Menyadari hal tersebut, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) bersama PT Paragon Technology and Innovation mengadakan pelatihan soft skill bertema “Service Excellence” bagi para peserta program keterampilan bekam sebagai bentuk pendampingan berkelanjutan dari pelatihan sebelumnya.

Kegiatan ini diikuti oleh sepuluh terapis bekam dan berlangsung dari pagi hingga sore hari pada Kamis, 9 Oktober 2025. Pelatihan ini difokuskan pada peningkatan kemampuan pelayanan dan profesionalisme terapis dalam menghadapi customer. Materi disampaikan oleh Dwi Wahyono yang mengulas tentang pentingnya memberikan pelayanan terbaik, manfaat dari pelayanan unggul, serta unsur utama yang harus dimiliki terapis profesional, yakni sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Selain sesi materi, kegiatan juga diisi dengan diskusi dan tanya jawab interaktif antara pemateri dan peserta. Melalui sesi ini, para peserta dapat memperdalam pemahaman mengenai penerapan service excellence dalam praktik sehari-hari, sekaligus berbagi pengalaman dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan.
Tidak hanya dibekali soft skill, para terapis bekam juga mendapatkan pelatihan tambahan berupa teknik pijat dasar sebagai langkah awal sebelum melakukan terapi bekam. Sesi praktik ini dipandu oleh praktisi berpengalaman yang memberikan contoh secara langsung, kemudian peserta mempraktikkan kembali dengan bimbingan agar teknik pijat sesuai dengan arahan. Area pijat yang dilatih meliputi kepala hingga pundak, punggung hingga pinggang, serta kaki hingga telapak kaki.

Keterampilan pijat ini diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi layanan bekam yang diberikan. Dengan kemampuan pijat yang baik, para terapis dapat membuat customer merasa lebih rileks dan nyaman, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan sekaligus menambah daya saing jasa terapi bekam di tengah masyarakat.
Melalui pelatihan ini, IZI dan PT Paragon berharap para terapis bekam dapat meningkatkan kualitas layanan serta memperluas kemampuan mereka, tidak hanya sebagai terapis bekam, tetapi juga sebagai pelayan kesehatan yang profesional. Diharapkan pula, bekal soft skill dan keterampilan tambahan ini mampu mendorong kemandirian para terapis dalam memberikan layanan terbaik bagi setiap customer.
Leave a Reply