Medan (3/11/25) – Rumah Singgah Pasien (RSP) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Sumatera Utara kembali menyelenggarakan kegiatan kajian rutin sebagai bagian dari pembinaan keislaman untuk para pasien dan pendamping pasien. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat keimanan, menenangkan hati, serta menghadirkan semangat spiritual bagi para penerima manfaat yang tengah menjalani masa pengobatan.
Kajian kali ini mengangkat tema “Berlindung dari Hati yang Tidak Khusyuk”, dibawakan oleh Ustadz Agusnan Dinata, M.Pd., seorang pendakwah yang dikenal dengan gaya penyampaiannya yang menyejukkan dan penuh makna. Acara berlangsung di RSP IZI Sumut, Jalan Bunga Ncole VII No. 02, Medan, pada Senin (3/11/25) pukul 14.00 WIB hingga selesai.

Dalam kajiannya, Ustadz Agusnan Dinata menyampaikan pentingnya menjaga kekhusyukan hati dalam setiap ibadah dan aktivitas kehidupan sehari-hari. Menurut beliau, hati yang khusyuk merupakan cerminan kedekatan seorang hamba dengan Allah, sedangkan hati yang lalai dapat menjauhkan manusia dari ketenangan batin dan keberkahan hidup. “Hati yang tidak khusyuk sering kali dipenuhi oleh kegelisahan dan kelalaian. Karena itu, seorang mukmin harus selalu berusaha membersihkan hati melalui dzikir, doa, dan introspeksi diri. Dengan hati yang bersih, seseorang akan lebih mudah merasakan kehadiran Allah dalam setiap langkahnya,” ujar Ustadz Agusnan dalam penyampaian materi.
Kegiatan ini diikuti dengan antusias oleh para pasien dan pendamping yang tinggal di Rumah Singgah Pasien. Selain memberikan pencerahan rohani, kajian ini juga menjadi sarana untuk mempererat hubungan silaturahmi antar penghuni dan pengurus RSP.
Koordinator RSP IZI Sumut menyampaikan bahwa kegiatan pembinaan keislaman seperti ini akan terus dilakukan secara berkala. Tujuannya adalah agar para pasien tidak hanya memperoleh kesembuhan fisik, tetapi juga ketenangan dan kekuatan spiritual dalam menjalani ujian kehidupan. Melalui kegiatan ini, IZI Sumut berkomitmen untuk menghadirkan Rumah Singgah Pasien sebagai tempat singgah yang bukan sekadar tempat tinggal sementara, tetapi juga sebagai rumah pembinaan yang menumbuhkan harapan, iman, dan rasa syukur.

Leave a Reply