Jakarta – Dunia filantropi terutama soal zakat dan wakaf terus mengalami perkembangan dan tantangan. Pembaharuan peran dan meluaskan manfaat mesti dirancang kembali agar kemaslahatan umat dapat terpenuhi. Dari hal tersebut, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) bersama Institut SEBI mengadakan kembali Islamic Philanthropy Outlook 2026 dengan mengangkat tema Sustainability of Zakat and Waqf Institutions during the Global Economic Uncertainty. Dilaksanakan secara hybrid pada Selasa (16/12/25).

Ekonomi global sangat berdampak kepada lembaga zakat di Indonesia. Saat terjadi perlambatan atau resesi ekonomi global, kondisi ekonomi di Indonesia juga dapat melemah (meskipun dampaknya bisa bervariasi). Hal ini berpotensi menyebabkan penurunan pendapatan dan kekayaan masyarakat, yang secara langsung berdampak pada jumlah zakat, infak, dan sedekah (ZIS) yang dihimpun oleh lembaga zakat. Muzakki mungkin mengalami kesulitan finansial atau penurunan nilai aset (seperti saham syariah atau hasil usaha). Di sisi lain, jumlah Masyarakat yang membutuhkan bantuan (mustahik) meningkat. hal Ini memberikan tekanan lebih besar pada lembaga zakat untuk menyediakan bantuan yang lebih luas dan efektif.

Wildhan Dewayana selaku Direktur Utama IZI dan Ketua Forum Zakat menyampaikan, “Banyak yang kita hadapi dalam dunia zakat, terutama dinamika ekonomi global. Bagaimana peran zakat dan wakaf tidak hanya sebagai pemadam saja, namun harus menjadi pilot penting kesejahteraan umat. Tantangan hari ini tidak bisa kita jalani sendiri, hari ini eranya kolaborasi, kerja sama terhadap stakeholder terkait mesti dilakukan secara berkelanjutan.” Ujar Wildhan.

Peran Islamic Philanthropy Outlook ini menjadi sangat penting demi kemajuan umat serta menyatukan arah gerak dari lembaga zakat dan wakaf di Indonesia yang bisa mengoptimalkan dana muzaki lebih berkelanjutan. “Outlook ini adalah hal baik yang terus kita jalankan, hari ini kita angkat soal sustainability atau berkelanjutan. Insya Allah ini menjadi labolatorium, ruang diskusi bersama, untuk kemajuan lembaga filantropi.” Tutur Sigit selaku Rektor SEBI.

Acara Islamic Philanthropy Outlook 2026 dapat menjadi penentu arah ke depan lembaga zakat dan wakaf dengan kondisi ekonomi global saat ini. 4 Narasumber yakni Dr. Endang Ahmad Yani, S.E., M.M selaku Peneliti LPPM IAI SEBI, Nana Sudiana,. S.I.P.,M.M.,M.Hum selaku Wakil Ketua IV BAZNAS Jawa Barat, Muhammad Hasbi Zaenal, Lc., MA., Ph.D selaku Direktur PUSKAS BAZNAS RI, Drh. Emmy Hamidiyah, M.Si selaku Wakil Sekretaris Badan Wakaf Indonesia. masing-masing menyampaikan permasalahan sekaligus solusi kepada para lembaga filantropi islam dari Policy Brief IPO 2026 yang telah disepakati bersama.

Leave a Reply