Tamiang – Air bah datang tanpa kompromi. Rumah-rumah tenggelam, jalan terputus, rasa aman warga Aceh Tamiang seakan hanyut bersama arus. Di tengah kepanikan itu, ada satu hal yang tak ikut hanyut: harapan.

Sejak 30 November, gelombang pertama Tim IZI bergerak. Kami datang bukan sekadar membawa bantuan, tapi membawa harapan. Tanpa menunggu waktu, misi kemanusiaan dimulai. Tanggal 13 Desember tim 2 dan dan tim 4 IZI bergabung Tujuan pertama: Aceh Tamiang, daerah yang paling parah terdampak.
Kami membawa 4 Tangki Air (total 31.200 liter) untuk menghidupkan kembali akses air bersih, 4 Unit Genset + Set Kelistrikan, agar malam yang gelap kembali bercahaya, membuka Dapur Umum untuk menghangatkan perut dan hati warga, Tim Medis: 2 dokter, 2 perawat, siap berjibaku di lokasi darurat, Total 27 relawan mengorbankan waktu, tenaga, dan kenyamanan demi satu kata: kemanusiaan,

Mereka terbagi menjadi 5 tim kecil: 1 Tim Kesehatan (dokter & perawat), 3 Tim Distribusi Bantuan Air Bersih, dan 1 Tim Dapur Umum & Kelistrikan (hingga tulisan ini dibuat baru tim keswhatan yg sampaibdi Pos Utamam IZI)
Kisah Heroik di Garis Depan. Di antara mereka, ada dua dokter yang memilih jalan pengabdian –dr. Mhd. Alradhi Syaughi dan dr. Yogie Chandra– Mereka meninggalkan aktivitas sehari-hari, bahkan mengambil cuti kerja, demi satu kata: peduli. Bersama mereka, Perawat Rofa dan Gloria menembus lumpur dan genangan, mengobati luka fisik sekaligus menguatkan jiwa yang rapuh. “Kami datang bukan untuk sekadar membantu, tapi untuk menjadi bagian dari harapan mereka bersama IZI.” Ucap dr. Alradhi.

Lebih dari Sekadar Bantuan. Tim Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) bukan hanya terdiri dari Muslim. Di lapangan, kami berkolaborasi dengan relawan dari berbagai keyakinan. Karena di hadapan bencana, yang utama adalah kemanusiaan. Perbedaan bukan penghalang, justru menjadi kekuatan untuk saling menguatkan.
Aceh Tamiang mengajarkan kami satu hal, Ketika air merenggut segalanya, harapanlah yang membuat mereka bertahan. Dan kami, bersama Anda, adalah bagian dari harapan itu.
[Oleh: Arman]
-Ditulis dari perjalanan pulang pos dapur umum menuju Pos Utama IZI menjelang pergantian hari 14 Desember-

Leave a Reply