Semarang (22/12/25) — Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Jawa Tengah melaksanakan supervisi dan monitoring lanjutan program pemberdayaan ekonomi difabel hasil kolaborasi dengan Majelis Telkomsel Taqwa (MTT) Regional Jateng–DIY. Supervisi Monitoring kali ini adalah Slamet Puji Saroyo (62), seorang difabel yang selama belasan tahun berjuang menghidupi keluarga dengan berjualan roti keliling menggunakan sepeda ramah difabel.
Sejak 2009, Slamet mengandalkan komisi penjualan tanpa gaji tetap, berkeliling dari sore hingga malam hari. Bersama sang istri yang juga difabel, ia tinggal di rumah peninggalan orang tua dan tetap menjalani hidup dengan penuh ketekunan dan rasa syukur.

Dalam kegiatan supervisi tersebut, tim IZI Jawa Tengah meninjau langsung perkembangan usaha produksi roti rumahan yang kini mulai ditekuni Slamet dengan di bantu istrinya dirumah. Sejak 2025 Bulan Lalu, keduanya perlahan terus menekuni usaha mandiri dengan memproduksi roti manis berbagai varian rasa seperti nanas, blueberry, stroberi, cokelat, dan keju. Proses produksi dilakukan secara sederhana dengan bahan baku yang dibeli di toko sekitar, namun semangat untuk terus belajar dan berkembang menjadi modal utama dalam menjalankan usaha ini.
Hasil dari pendampingan yang berkelanjutan mulai menunjukkan dampak positif bagi jualan Slamet. Pada Desember 2025, Slamet berhasil menerima pesanan donat sebanyak 75 pcs untuk kegiatan tabur bunga Pahlawan Giri Tunggal dari Komunitas Kompak, serta tambahan pesanan 20 pcs donat untuk acara arisan keluarga. Pencapaian ini menjadi bukti bahwa usaha yang dirintis perlahan mulai mendapat kepercayaan masyarakat, sekaligus membuka peluang peningkatan pendapatan yang lebih stabil dibandingkan hanya mengandalkan penjualan keliling.
IZI Jawa Tengah bersama Majelis Telkomsel Taqwa (MTT) Regional Jateng–DIY berkomitmen untuk terus mendampingi dan memperkuat usaha Slamet agar semakin berkembang dan berkelanjutan. Pendampingan tidak hanya difokuskan pada bantuan alat dan modal, tetapi juga pemantauan usaha, penguatan mental, serta perluasan peluang pasar. Diharapkan, program pemberdayaan ini mampu meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga Slamet sekaligus menjadi inspirasi bagi difabel lainnya bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk terus berusaha dan berkarya.

Leave a Reply