Kekayaan membuat orang cinta dunia? Kaya membuat orang menjadi sombong? Orang mukmin tidak boleh kaya? Pikiran seperti ini sangat keliru, karena nyatanya Islam tidak mengharamkan umatnya menjadi seorang yang kaya raya.
“Tidak apa-apa dengan kaya bagi orang yang bertakwa. Dan sehat bagi orang yang bertakwa itu lebih baik dari kaya. Dan bahagia itu bagian dari kenikmatan.” [HR. Ibnu Majah No. 2132]
Memang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar kekayaan yang kita miliki membawa keberkahan dan makin mendekatkan kita dengan Allah, bukan sebaliknya. Beberapa syarat tersebut antara lain:
- Menghindarkan diri dari pekerjaan haram
“Sungguh akan datang kepada manusia suatu zaman, yang saat itu seseorang tidak peduli lagi dari mana dia mendapatkan harta, apakah dari jalan halal ataukah yang haram.” [HR. al-Bukhari]
Menjadi kaya bukanlah masalah, namun menikmati kekayaan dari penghasilan haram adalah masalah serius. Penghasilan haram akan membuat makanan yang kita konsumsi menjadi haram, lalu makanan haram itulah yang masuk ke dalam aliran darah kita dan mempengaruhi perilaku kita. Itu sebabnya kita dilarang keras untuk melakukan pekerjaan yang haram sekalipun menjanjikan penghasilan besar.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menceritakan perihal seorang lelaki yang sedang melakukan safar (perjalanan jauh), yang berambut kusut, kusam dan berdebu, yang menadahkan tangan ke langit lalu berdoa: “Wahai Rabbku! Wahai Rabbku! Sementara makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan dia dikenyangkan dengan makanan yang haram, maka bagaimana bisa doa dikabulkan?” (HR. Muslim)
- Tidak lupa mengeluarkan hak orang lain atas harta kita
Jika kita kaya namun tidak lupa mengeluarkan hak orang lain atas harta tersebut, baik berupa zakat maupun sedekah, in syaa Allah harta itu akan menjadi berkah. Sayangnya, banyak orang yang kaya namun mengabaikan hak orang lain. Bahkan ada yang sengaja telat membayarkan upah pekerjanya, jangankan sedekah… sekadar untuk memberi tips recehan pada orang yang membantunya saja ia tidak bersedia.
“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapatkan bahagian” (QS. Adz-Dzariyat: 19).
- Tidak membuat lalai dalam beribadah pada Allah
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu, hingga kamu masuk ke dalam kubur.“ (QS. At-Takasur 1-2)
Ada orang yang saking sibuknya mengurusi pekerjaan dan kekayaannya hingga tidak sempat lagi untuk shalat, berdzikir, membaca quran, dan bersilaturahim. Ia bahkan melupakan hak keluarga, hak pasangan hidup, hak anak-anaknya atas dirinya, sehingga keseharianya diisi dengan bekerja dan bekerja saja. Mengurusi proyek demi proyek.
Sekalipun uang yang dihasilkan Milyaran atau bahkan lebih besar, namun kekayaan yang seperti ini justru berpotensi mencelakakan, baik di dunia maupun akhirat. Ia bisa saja ditinggalkan oleh keluarga dan kerabatnya karena mengabaikan mereka, dan bisa jadi juga ia akan ditinggalkan oleh Allah.
IZI-ers, menjadi kaya tidaklah terlarang, namun tetap perlu memperhatikan hal-hal yang bisa menjadikannya haram. Semoga kita terlindung dari kekayaan yang menjauhkan diri dari Allah. (SH)
Leave a Reply