Setiap dari kita sudah Allah jamin rezekinya. Namun cara orang menjemput rezekinya ini yang berbeda-beda. Ada yang bekerja pagi hingga pagi sampai melupakan Rabbnya. Ada yang malas-malasan bekerja dan lebih memprioritaskan beribadah. Ada yang bekerja keras namun tidak melupakan untuk tetap beribadah kepada Rabbnya. Yang lebih parah sih yang malas bekerja dan juga malas beribadah. Mereka ini sudah yakin sekali kalau rezeki tidak akan ke mana.
Memang rezeki akan datang dengan sendirinya, asalkan kita bertaqwa dan bertawakal pada Allah. Di samping itu, Allah mengajarkan umatnya untuk bekerja keras dalam mencari nafkah. Karena kelak setiap dari kita akan dimintai pertanggungjawabannya.
“Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. At Taubah: 105)
Orang yang malas ya bisa jadi ditanya, mengapa dulunya ia malas dan enggan berupaya menjemput rezekinya?
Nah, sebagai seorang muslim sangat penting untuk memperhatikan beberapa hal ini dalam bekerja. Agar semakin semangat dan percaya bahwa Allah Maha Penjamin Rezeki setiap orang.
- Kewajiban mencari rezeki yang halal
Dari banyaknya peluang memperoleh rezeki yang halal, pasti akan selalu ada celah bagi setan untuk menjerumuskan anak cucu Adam agar berani mencari rezeki dengan cara yang haram. Biasanya memang tawaran yang dijanjikan dari jalan yang haram ini sangat menguntungkan, upahnya bisa jauh berbeda daripada pendapatan rezeki yang halal. Itu sebabnya ada saja orang yang buta hati akhirnya mencari rezeki dengan cara yang haram. Mereka ini sudah terjerumus dan terkena tipu daya setan.
Padahal bagi setiap muslim wajib hukumnya memperoleh rezeki dengan cara yang halal.
Rasulullah bersabda, “Mencari rezeki yang halal adalah wajib sesudah menunaikan yang fardhu (seperti shalat, puasa, dll)”. (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
Lagipula sebanyak apapun yang diperoleh, uang dari hasil pekerjaan haram biasanya akan cepat habis entah dipergunakan untuk apa. Wajar saja, karena di dalam rezeki yang haram tidak ada berkah Allah.
- Jangan bermaksiat dalam mencari rezeki
Islam sudah memberikan rambu-rambu dalam mencari rezeki. Jangan pernah bermaksiat ketika berjuang memperoleh rezeki yang sudah Allah tetapkan. Sebab bisa jadi Allah menjadi murka karenanya.
“Hendaklah kamu bertakwa kepada Allah dan memperbaiki mata pencaharianmu. Apabila datangnya rezeki itu terlambat janganlah kamu memburunya dengan jalan bermaksiat kepada Allah karena apa yang ada di sisi Allah hanya bisa diraih dengan ketaatan kepada-Nya. (HR. Abu Zar dan Al Hakim)
- Bekerja keras setara dengan mujahid di jalan Allah
Jemputlah rezeki dengan sungguh-sungguh. Hanya karena Allah sudah mengatur rezeki setiap hamba, lantas berpikir bahwa kerja keras pun akan percuma karena hasilnya tetap sama. Tentu saja anggapan seperti ini salah. Karena Allah juga melihat prosesnya.
Orang yang bersusah-payah dalam mencari rezeki demi menafkahi keluarganya bahkan setara dengan berjihad di jalan Allah.
Sesungguhnya Allah suka kepada hamba yang berkarya dan terampil (professional atau ahli). Barangsiapa bersusah-payah mencari nafkah untuk keluarganya maka dia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah Azza wajalla. (HR. Ahmad)
- Dosa diampuni karena bekerja
Setiap kelelahan yang dirasakan oleh hamba Allah karena perjuangannya dalam.mencari nafkah juga dapat menjadi penggugur dosa lho.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya ketrampilan kedua tangannya pada siang hari maka pada malam itu ia diampuni oleh Allah.” (HR. Ahmad)
Bahkan ternyata ada juga dosa-dosa yang hanya akan diampuni dengan kelelahan yang diperoleh karena mencari nafkah.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Sesungguhnya di antara dosa-dosa ada yang tidak bisa dihapus (ditebus) dengan pahala shalat, sedekah atau haji namun hanya dapat ditebus dengan kesusah- payahan dalam mencari nafkah. (HR. Ath-Thabrani)
Setelah mengetahui beberapa hal di atas, semoga semakin semangat dalam bekerka ya. Dan ingat, tidak akan pernah ada pengorbanan yang sia-sia, melainkan Allah pasti akan menjawabnya. (SH/RI)
Leave a Reply