Kalimantan Utara – Lucky Rahman (21) telah dinyatakan lulus pada tahun 2022 di Madrasah Aliyah Al Khairaat kota Tarakan. Namun, selama 2 tahun ini belum dapat membawa pulang ijazahnya dikarenakan adanya kewajiban yang belum terpenuhi berupa pembayaran tunggakan SPP. Hal ini juga yang menjadi hambatannya untuk melamar pekerjaan, mengingat pentingnya ijazah dalam mendapatkan pekerjaan yang layak. Sehari-hari Lucky hanya membantu ibunya untuk berjualan kecil-kecilan dan tak jarang juga mencari barang rongsokan bersama ayahnya untuk mengais sedikit rezeki demi mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari.
Saat ini kondisi ayahnya yang sudah tidak bekerja dikarenakan kondisi fisiknya yang sudah tidak mampu lagi untuk bekerja keras dikarenakan tulang pinggang yang telah retak dan sempat mengalami kelumpuhan selama 8 tahun lamanya.
Melalui program Proteksi Keluarga Mustahik (PKM) bidang Pendidikan, IZI Kaltara bersinergi bersama JNE Tarakan membantu Lucky untuk membayarkan seluruh tagihan SPP yang sudah lama menunggak sehingga bisa mendapatkan kembali haknya untuk memiliki Ijazah yang akan digunakannya untuk melamar pekerjaan.
“Alhamdulillah, terima kasih kepada JNE dan IZI yang sudah membantu saya membayarkan tagihan SPP, akhirnya aku sudah punya ijazah untuk melamar pekerjaan untuk membantu memenuhi kebutuhan keluarga saya kedepannya”. ucap Lucky penuh haru.
Orang tua Lucky, Weldy tak ketinggalan mengutarakan terima kasihnya kepada IZI Kaltara dan JNE Tarakan yang telah membantu keluarganya, khususnya anak pertamanya tersebut. “Terima kasih untuk orang-orang baik yang terbuka hatinya sudah membantu anak saya Lucky alhamdulillah hari ini ijazahnya sudah diterima. Kami bersyukur atas rezeki hari ini, semoga Tim IZI Kaltara dan JNE Tarakan selalu diberi kesehatan, dilancarkan rezekinya agar bisa membantu orang lebih banyak lagi. aamiin.” tutup Weldy.
Leave a Reply