SULAWESI SELATAN – Alm. Ust Sumardi telah meninggal dunia pada beberapa bulan lalu akibat sakit yang dideritanya. Ia merupakan sosok pejuang yang semasa hidupnya telah membangun TPA/TPQ bernama At – Sabat sejak 2008 yang kemudian mendapat izin operasional pada 2016.
Dibantu oleh sang Istri Haenun Nurmalasari, ia berdakwah di wilayah pedalaman tepatnya di Desa Bungadidi, Kecamatan Tanalili, Kabupaten luwu Utara tanpa memungut biaya kepada anak-anak yang ingin belajar Al Qur’an.
Alm. Ust Suardi meninggalkan istri dan empat anak dengan kondisi rumah yang sangat sederhana. Namun siapa sangka, kondisi tersebut justru tidak menyurutkan semangat almarhum untuk mengajarkan Al Qur’an.
“Bahkan menjelang akhir hayatnya beliau berpesan agar TPA tetap berjalan,” tutur Haenun, belum lama ini.
Mendengar informasi tersebut, Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Sulawesi Selatan (Sulsel) bergerak untuk menyalurkan Paket Anak Sholeh (PAS) kepada anak pertama almarhum bernama Musyarafah.
Paket tersebut terdiri dari sembako dan uang tunai. Selain itu, IZI Sulsel juga memberikan beberapa paket Al Qur’an untuk TPA At – Sabat.
Sebagai anak pejuang Al Qur’an, tentu Musyarafah juga memiliki tekad untuk lebih giat belajar. Kini di usianya ke 9 tahun, ia sudah bisa membaca Al Qur’an dan menghafal beberapa surah.
“Terima kasih bantuannya. Saya senang sekali. Terima kasih para donatur. Insya Allah saya akan lanjutkan perjuangan ayah mengajar Al Qur’an,” ujar Musyarafah.
Leave a Reply