JAWA TIMUR – Ibu Ria Dwi, sosok perempuan tangguh yang menghuni Rumah Singgah Pasien IZI Jatim, hingga kini sudah 9 bulan setia menemani pengobatan sang suami di Surabaya, Pak Sholeh suami beliau selama 1,5 tahun terakhir ini mengalami sakit tumor pelvis. Sebelum menderita tumor pelvis, Pak Sholeh berprofesi sebagai supir dan Bu Ria seorang ibu rumah tangga.
Pak Sholeh telah melakukan operasi pengangkatan tumor pada bulan April 2021, saat ini proses pengobatan Pak Sholeh sampai pada tahap menunggu pertumbuhan sel otot baru di area yang telah di operasi.
Namun pada malam hari terkadang merasakan nyeri yang luar biasa. Bagi bu Ria, kesembuhan suaminya adalah hal yang utama, dengan penuh dedikasi Bu Ria mendampingi Pak Sholeh untuk dapat pulih seperti sedia kala.
Selama di Rumah Singgah Pasien, Beliau sosok yang cukup rajin. Tak jarang Bu Ria setiap hari menjadi orang yang pertama bangun dan memulai aktivitas di dapur untuk membantu dan menyiapkan sarapan bagi penghuni lainnya. Ketika waktu maghrib dan Isya pun Beliau juga yang rajin sholat berjamaah dan mengikuti pembinaan keislaman di RSP. Begitu pula dengan sang Suami yang senantiasa antusias mengikuti kegiatan meskipun hanya dengan duduk diatas kursi roda.
Pak Sholeh dan Bu Ria telah di karuniai seorang anak yang saat ini masih berumur 3 tahun. Selama Bu Ria di Surabaya untuk mendampingi Pak Sholeh berobat, anaknya diasuh oleh orang tua Bu Ria di Lumajang, rasa rindu dengan buah hati tentu saja hadir setiap sore menjelang malam tiba, Bu Ria yakin bahwa apa yang sedang dijalani saat ini bukan hanya sebuah pengorbanan, tapi pengabdian kepada suami tercinta dan untuk keluarga kecilnya.
Selama sakit tumor pelvis dan setelah operasi bahkan sampai dengan masa kontrol sekarang Pak Sholeh belum bisa berdiri secara normal, hampir sebagian besar aktivitas dilakukan diatas kursi roda, seluruh aktivitas mulai bangun tidur hingga tidur kembali dibantu oleh sang Istri yang setia menemani, begitu pula ketika jadwal kontrol di Rumah Sakit beliau senantiasa mendampingi dengan penuh kasih, namun ditengah kondisi tersebut sering terdengar obrolan yang intens dan penuh kasih diantara mereka berdua untuk saling menumbuhkan semangat yang berarti.
Sejak menderita tumor pelvis Pak Sholeh tidak dapat lagi bekerja. Walaupun dilanda kekurangan dari segi finansial, akan tetapi Bu Ria tak pernah mengeluhkan itu semua.
“Saya ingin suami saya sehat, pengobatannya sampai tuntas, akan saya upayakan semampu saya, kalaupun setelah ini suami saya tidak dapat lagi bekerja, saya siap menjadi tulang punggung keluarga demi anak dan suami saya, asal saya, suami dan anak sehat wal afiat”.
Bu Ria, sosok wanita tangguh dengan hati yang luas menerima segala cobaan yang hadir di keluarga kecilnya sebagai sebuah ladang pahala dalam mengabdi sepenuhnya untuk suami tercinta.
(Basit/IZI Jatim).
Leave a Reply