
JAKARTA – Kamis (19/05/22) tim pendayagunaan IZI mengantarkan bantuan kesehatan dan konsumsi sehari-hari kepada Adik Darren Muh. Ukasyah yang tinggal di rumah yang berukuran 12 m2 dan berada di kawasan padat penduduk.
Apalagi di dalam rumah tersebut terdapat seorang balita yang sedang sakit dan membutuhkan ruangan terbuka serta pancaran sinar matahari.. Hal inilah yang terjadi pada Adik Darren Muh. Ukasyah 98 bulan.
Untuk mendapatkan ruangan/rumah yang layak huni dan sehat, untuk sementara ini Darren dan ibunda nya yang bernama Putri Umay (25th) tinggal di Rumah Singgah Pasien di jln. Kenari 1, Kenari, Senen, Jakarta Pusat.
Sementara suami/ayahnya Darren dan kakaknya tinggal di kos-kosan di Johar Baru, Jakarta pusat dengan diameter 10 m2 saja. Selain kumuh dan padat penduduk, di Johar Baru juga sering kali terjadi tawuran antar warga.
Adik Darren awalnya hanya sakit kejang-kejang biasa saja. Khawatir terjadi sesuatu, kemudian oleh ibunda nya dibawa ke salah satu RSUD. Namun sesampainya di RSUD oleh tim dokter hanya di diagnosa sakit menggigil saja.
Setelah pulang dari RSUD, kondisi adik Darren belum juga ada perubahan. Karena tidak ada tindakan apa-apa oleh tim dokter RSUD, akhirnya adik Darren langsung di bawa ke RSCM untuk dilakukan diagnose ulang.
Setelah di CT Scan oleh tim RSCM, diketahui bahwa adik Darren mengidap sakit pada selaput otak, meningitis, TB dan Hidrosefalus karena terlalu lama dalam kondisi kejang (lebih dari 4 jam tanpa penanganan). Saat ini Adik Darren terbaring di RSCM ruang IGD untuk tindakan selanjutnya.
Ayahnya Darren yang bernama Budiman (32th) hanyalah seorang buruh harian di sebuah bengkel reklamasi dengan upah 50 ribu. Selain itu, setelah pulang bekerja, biasanya ayah Darren akan mengamen di trotoar jalanan yang banyak warung-warung makan di sekitaran Johar Baru. Hal ini dilakukan sebab kebutuhan biaya hidup sehari-hari sangatlah besar apalagi kebutuhan akan susu, diapers, konsumi, bayar kos-kosan, dll yang dalam sehari tidak cukup hanya 50 ribu saja. (murry)
Leave a Reply