JAKARTA – Kanker dapat menyerang siapa saja, tak terkecuali kanker payudara. Di usianya yang masih 25 tahun, ibu satu anak ini sudah didiagnosis mengalami kanker payudara stadium 4.
Sebut saja, Ati Supriyanti (25 thn), ia merasakan adanya benjolan di bagian payudaranya pada akhir tahun 2017 lalu. Setelah dilakukan check up hingga beberapa kali, selama 2-3 Minggu. Dilakukan pula biopsi di RS. Sumber waras untuk dianalisa, hingnga akhirnya harus dirujuk ke RS. Dharmais untuk analisa lebih lanjut. Hasil dari pemeriksaan tersebut, dokter pun mengatakan bahwa Ati mengidap penyakit kanker.
Sofyan selaku suami Ati turut memberikan keterangan, ia mengatakan bahwa pemeriksaan yang dilakukan pada bulan Januari 2018 lalu menunjukkan hasil positif bahwa istrinya mengidap sakit kanker.
Selayaknya perempuan lain, Ati pun tidak pernah membayangkan bahwa benjolan yang ada di payudaranya tersebut adalah kanker. Menurut penuturan suaminya pula, jika dilihat berdasarkan faktor risiko kanker payudara, sakit istrinya tersebut tergolong kelompok kanker yang memiliki risiko kecil.
Seiring berjalannya waktu, sakit yang dirasa Ati semakin parah. Akan tetapi di samping itu, Ati sendiri tidak menemukan gejala khas kanker payudara. Gejala yang dirasakannya hanya rasa sakit di bagian ketiak. Saat ini, Ati memang mudah letih dan kehilangan stamina. Hingga Ati memutuskan untuk kembali berobat ke dokter di awal bulan Desember 2018.
Dalam pemeriksaannya, dokter kembali melakukan open biopsi, Hasilnya yang keluar sepekan kemudian, membuat Ati dan Sofyan harus kembali menguatkan tawakalnya kepada Allah, pasalnya, ia didiagnosis mengidap kanker payudara stadium 4.
“Tentu saja saya kaget dan syok, sempat menangis juga, terutama keluarga, apalagi saat ini saya memiliki anak keci yang masih berusia 6 tahun. Tapi saya coba fokuskan pikiran untuk bagaimana caranya agar bisa segera menjalani pengobatan dan kemoterapi,” jelas Ati berusaha tegar.
Sudah tentunya, di samping tekad pengobatannya, Ati dan keluarga juga harus menyediakan biaya yang cukup besar. Meskipun selama menjalani chemotherapy ditanggung oleh BPJS (PIB), namun untuk penembusan obat tidak ter-cover oleh BPJS. Apalagi semenjak Ati sakit, suaminya ikut menganggur karena harus bantu merawat Ati.
“Alhadulillah, selama ini orang tua dan saudara-saudara dari saya selau men-support saya, baik moril maupun materil,” ucap Ati.
Rabu (21/08), tim Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) telah menyalurkan bantuan berupa kursi roda dan bantuan biaya pengobatan untuk Ati. “Alhamdulillah, bantuan tersebut membantu Ati dan keluaraga, mereka pun tak lupa mengucapkan rasa terima kasihnya kepada IZI yang sudah peduli dan memperhatikan kondisinya,” terang Murry selaku tim asessment IZI.
“Terima kasih kami ucapkan kepada IZI dan juga donatur IZI, yang telah memberikan bantuan kursi roda dan juga bantuan dana kesehatan, semoga teman-teman IZI dan donatur IZI selalu dilimpahkan rezekinya oleh Allah SWT,” tutup Sofyan mendoakan. (Murry/ Editor: Fajri).
Leave a Reply