(RSP IZI News) – Jenuh dan bercocok tanam memiliki keterikatan satu sama lain. Yang satu datang tanpa sengaja, dan satunya lagi menjadi sarana pemulih yang sejatinya harus direncanakan.
Pengurus Rumah Singgah Pasien (RSP) IZI Jawa Tengah melihat pasien beserta pendamping yang dilayaninya mulai rasakan bosan. Mereka yang datang jauh-jauh memperjuangkan kesehatannya sulit beraktivitas.
Mobilitas mereka terbatasi akibat ketentuan pemerintah setempat membatasi penularan coronavirus. Hal ini dikhawatirkan mempengaruhi psikologis pasien dalam menjalani proses pengobatan.
Memanfaatkan lahan kosong yang ada, pengurus RSP IZI Jawa Tengah membeli bibit sayuran, seperti Terong, Cabe, Tomat, dan Kangkung, untuk kegiatan bercocok tanam penghuninya.
“Pengurus mengajak pasien dan pendampingnya untuk mengisi waktu luang yang ada dengan berkebun. Aktivitas ini digulirkan untuk mengurangi tingkat kejenuhan selama mereka menunggu jadwal pengobatan dari rumah sakit rujukan,” terang Wahyu Asmorowati, Kepala RSP IZI Jawa Tengah.
Menurut Wahyu Asmorowati, berkebun dapat menjadi aktivitas tambahan sekaligus mampu menjadi ketahanan pangan di rumah singgah pasien yang dipimpinnya tersebut. Seluruh sayuran yang ditanam akan dikonsumsi sendiri bagi para penghuninya.
Kegiatan ini sebelumnya dimulai dari persiapan bahan seperti media tanam, pupuk kompos, sekam, polybag. Dilanjut penggemburan tanah, dan penyemaian bibit hingga perawatan tanaman.
“Bagi beberapa pasien, kegiatan ini sangat berkesan, karena sebelumnya mereka telah melakukannya di rumah masing-masing. Semacam membayar rasa rindu, bagi mereka,” lanjutnya lagi.
Kegiatan positif ini dirasa sangat bermanfaat untuk mengisi kekosongan waktu agar lebih produktif dan menambah pengetahuan tentang cara bertanam, “Senang mba bisa tanam-tanam seperti ini, dirumah saya juga suka menanam sayur, malah dulu saya punya kebun yang digarap orang lain Semenjak sakit, saya tidak bisa mengurusnya lagi,” kenang bu Masriyah, pasien RSP IZI asal Brebes, Jawa Tengah. (RSP IZI Jateng/Ed)
Leave a Reply