Bandar Lampung — Di usia senjanya, Sri Lestari (59), warga Tumijajar, Tulang Bawang Barat, harus menghadapi ujian kesehatan yang tidak ringan. Gangguan katarak yang dideritanya perlahan meredupkan pandangan, mengganggu aktivitas sehari-hari, dan membatasi ruang geraknya. Namun di balik keterbatasan itu, harapan untuk kembali melihat dunia dengan jelas masih terus menyala.
Sri Lestari dijadwalkan menjalani operasi katarak di RS Urip Sumoharjo, Bandar Lampung. Dalam perjuangan ini, ia tidak sendiri. Sang suami, Wijanarko, serta putri tercinta mereka, Okti Wahyuningsih, setia mendampingi setiap langkah pengobatan, menjadi penguat di tengah rasa cemas dan lelah. Perjalanan dari Tumijajar menuju Bandar Lampung bukanlah hal mudah. Jarak yang jauh, kondisi fisik yang melemah, serta keterbatasan biaya menjadi tantangan tersendiri bagi keluarga ini. Proses medis yang tidak dapat diselesaikan dalam satu hari membuat mereka harus mencari tempat singgah sementara demi tetap dekat dengan rumah sakit.
Di tengah kebingungan itulah, mereka mendapatkan informasi tentang Rumah Singgah Pasien YBM PLN IZI Lampung. Setelah mengurus administrasi, Sri Lestari beserta keluarga dapat tinggal sementara di rumah singgah yang memberikan kenyamanan, ketenangan, dan rasa aman menjelang tindakan operasi.
Bagi keluarga Sri Lestari, kehadiran Rumah Singgah Pasien bukan sekadar tempat beristirahat, melainkan wujud nyata kepedulian dan harapan. Di sana, mereka bisa bernafas lebih lega tanpa dihantui kekhawatiran biaya penginapan maupun jarak yang menyulitkan. “Kami sangat bersyukur. Bantuan ini benar-benar meringankan beban kami. Semoga semua yang terlibat diberikan kesehatan dan keberkahan,” ungkap Wijanarko dengan mata berkaca-kaca.
Kini, Sri Lestari menatap hari esok dengan penuh harap. Meski pandangan sempat meredup, keyakinan untuk sembuh dan kembali menjalani hidup dengan lebih baik tak pernah padam. Semoga operasinya berjalan lancar, dan semoga Rumah Singgah Pasien YBM PLN IZI Lampung terus menjadi pelita harapan bagi mereka yang sedang berjuang dalam senyap.

Leave a Reply