Sigi — Jauh dari hiruk-pikuk kota besar, di tengah hamparan hijau Desa Loru, Kecamatan Sigi Biromaru, secercah cahaya ilmu dan hidayah perlahan menerangi kehidupan masyarakat. Sejak tiga tahun terakhir, program Dai Penjuru Negeri yang diinisiasi oleh Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) menjadi pelita yang membimbing masyarakat desa dalam memahami ajaran Islam dengan lebih utuh dan menyeluruh.

Salah satu tokoh masyarakat yang merasakan langsung dampak dari program ini adalah Pak Kanasir, seorang warga yang juga menjabat sebagai anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Loru. Dengan penuh rasa haru, ia menyampaikan betapa kehadiran para dai IZI telah membawa perubahan besar dalam kehidupan spiritual masyarakat desanya. “Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas kehadiran para dai dari IZI. Mereka bukan hanya datang sekali-sekali, tapi benar-benar membina kami dari dasar. Kami diajari cara bersuci yang benar, shalat yang sesuai tuntunan, bahkan akhlak dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Kanasir.
Ia mengakui bahwa sebelumnya, banyak warga Desa Loru yang belum memahami tata cara ibadah. Minimnya akses terhadap pendidikan agama menjadi kendala utama. Namun, sejak hadirnya program ini, lambat laun warga mulai terbiasa mengikuti pengajian, tanya jawab agama, hingga praktik ibadah bersama. “Dulu kami banyak tidak tahu. Sekarang, bukan hanya saya, tapi banyak warga sudah bisa wudhu dengan benar, tau gerakan-gerakan shalat, bahkan belajar adab-adab Islam dari para dai. Ini hal yang sangat berharga bagi kami.” tambah Kanasir.

Program Dai Penjuru Negeri IZI memang dirancang untuk menjangkau wilayah-wilayah terluar, terpencil, dan minim akses dakwah. Para dai yang dikirim tidak hanya berdakwah dalam arti menyampaikan ceramah, tetapi juga menjadi pendamping dan pembina kehidupan masyarakat. Mereka menjadi tempat konsultasi pribadi bagi warga yang ingin memperdalam Islam.
Kanasir berharap program dai ini terus berlanjut, karena anak-anak mulai rajin mengaji dan warga lebih semangat berjamaah. “Semoga IZI terus kirim dai ke desa kami, agar jadi jalan hidayah bagi generasi kami,” ujar Kanasir lirih. Kisah Desa Loru hanyalah satu dari sekian banyak cerita haru dan penuh inspirasi dari pelosok negeri. Program Dai Penjuru Negeri harus terus berkembang, menjangkau lebih banyak desa, dan menyentuh lebih banyak hati yang rindu akan ilmu dan cahaya Islam.
Leave a Reply