KALIMANTAN UTARA – Kegiatan pendistribusian paket sembako dan seragam sekolah bagi keluarga dhuafa di Kota Tarakan kali ini merupakan bagian dari program Jum’at berkah yang diinisiasi oleh Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) As Salaam KPP Pratama Tarakan dan Tanjung Redeb bersinergi dengan IZI Kaltara.
Target pendistribusian bantuan ini menyasar keluarga dhuafa di kelurahan Juata laut Kec. Tarakan Utara yang mayoritas memiliki penghasilan sebagai Nelayan dan juga Buruh Harian Lepas.
Dio Kusuma Wijaya selaku Ketua DKM As -Salaam memberikan penjelasan mengenai kegiatan hari ini.
“Kegiatan Jumat berkah kali ini DKM As Salaam bekerjasama dengan IZI Kaltara, ini adalah bentuk nyata dan kepedulian kami sebagai pegawai instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak untuk berbagi dengan saudara-saudara yang membutuhkan yang berada di sekitar kantor. Pemberian bantuan tersebut merupakan salah satu program rutin yang dijalankan oleh DKM As Salaam dengan sumber pendanaan dari pegawai muslim KPP Pratama Tarakan dan KPP Pratama Tanjung Redeb.” Tutur Dio.
Ibu Hasbia selaku penerima manfaat menyatakan terima kasihnya kepada Tim yang turun ke lapangan dalam kegiatan ini.
“Alhamdulillah, bantuan sembako seperti ini sangat saya harapkan karena dengan kondisi saya yang tidak kuat berdiri diakibatkan penyakit gula dan juga kurangnya panggilan untuk membelah ikan karena kurangnya hasil tangkapan nelayan” tegas Hasbia.
Selain pendistribusian paket sembako, dalam kegiatan Jum’at Berkah ini juga memberikan bantuan seragam sekolah bagi salah satu anak yaitu Haerul Efendi yang merupakan anak bungsu dari ibu Hasbia.
Haerul sekarang duduk di kelas 5 Sekolah Dasar dan ia tidak memiliki seragam yang layak dan juga sepatu dipakai bergantian dengan kakaknya yang duduk di Sekolah Menengah Atas.
“Harapan kami agar bantuan yang kami berikan dapat menjadi berkah dan bermanfaat untuk semua, dan khususnya untuk adik Haerul Efendi, agar dapat terus semangat belajar dan sekolah guna menggapai cita-cita, karena adik kami inilah yang akan menjadi generasi penerus bangsa.” tutup Dio Kusuma Wijaya.
Leave a Reply