Bagaimana kita dapat menilai atau melihat apakah ibadah yang selama ini dilakukan sudah benar atau belum? Ternyata hal tersebut dapat dilihat dalam keseharian kita. Ibadah yang baik maka akan menciptakan akhlak yang baik.
Coba cek tiga hal ini yuk. Jika ada satu diantaranya yang masih kita lakukan, maka ibadahnya perlu dicek lagi nih.
- Mencegah diri melakukan kemungkaran
Orang yang ibadahnya sudah benar, pasti akan terhindar dari kemungkaran.
Allah berfirman:
“Sesungguhnya mengerjakan (ibadah) salat itu akan dapat mencegah seseorang dari melakukan kejahatan dan kemungkaran” (Q.S Al-Ankabut: 45)
Kalau ada orang atau bahkan kita sendiri sudah beribadah shalat wajib lima waktu, ditambah shalat sunnahlainnya tapi masih belum terbebas dari berbuat mungkar, perlu dicek lagi nih bagaimana selama ini ibadahnya dilakukan. Apakah sudah dengan niat karena Allah atau masih sekedar ibadah di bibir saja.
- Jauh dari perkataan dusta
Orang yang belum terbebas dari perkataan dusta, sudah dapat dipastikan bahwa ibadahnya juga belum benar. Sebagai muslim kita sudah diajarkan untuk menghindari perkataan dusta, karena jika kita masih melakukannya, ibadah puasa kita tidak akan diterima oleh Allah.
“Siapa yang tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta, maka Allah tidak berkepentingan atas puasanya dari makanan dan minuman” (HR. Tirmidzi)
Sangat rugi bukan? Maka dari itu, hindarilah berkata dusta.
- Lisan yang baik pada sekitar
Lidah memang tidak bertulang. Ia dapat membawa kita ke surga jika digunakan untuk berdzikir dan menyebut Asma Allah. Namun ia juga dapat membawa kita ke neraka jika digunakan untuk berkata kotor maupun menyakiti hati orang lain. Ahli ibadah seharusnya juga dapat menjaga lisannya tersebut dari hal-hal yang tidak bermanfaat.
Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu berkata, pernah ditanyakan kepada Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, “Wahai Rosulullah, sesungguhnya si Fulanah suka sholat malam, shoum di siang hari, mengerjakan (berbagai kebaikan) dan bersedekah, hanya saja ia suka mengganggu para tetangganya dengan lisannya?”. Bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, “Tiada kebaikan padanya, dia termasuk penghuni neraka”. Mereka bertanya lagi, “Sesungguhnya si Fulanah (yang lain) mengerjakan (hanya) sholat wajib dan bersedekah dengan sepotong keju, namun tidak pernah mengganggu seorangpun?”. Bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, “Dia termasuk penghuni surga”. (HR Al-Bukhori)
Pasti tidak ada yang ingin ibadah yang dilakukannya menjadi sia-siakan? Maka akan sangat penting bagi setiap muslim mengetahui tiga hal di atas. Jangan biarkan amalan atau ibadah kita hanya terlihat banyak namun tidak bernilai sama sekali. (SH/RI)
Leave a Reply