SUMATERA BARAT – Untuk meningkatkan kesejahteraan UMKM, Program Smart Entrepreneur IZI-UZPDK Permata Bank Syariah memberikan tambahan pengetahuan kepada puluhan Mahasiswa Penerima Manfaat untuk memahami Literasi keuangan di New d’Dhave Hotel, Minggu (18/12).
Fasilitator Program, Iqbal Tarigan mengatakan, Pemilik usaha manapun perlu terampil mengelola keuangan. Hal ini bermanfaat sebab Pemilik usaha akan selalu berurusan dengan anggaran dana dan keuangan. Karena itu tema Literasi keuangan UMKM dinilai tepat sasaran.
“Sebagian dari mereka baru saja menerima modal usaha sekitar 75% dari 100 juta yang diamanahkan Permata Bank Syariah akhir November lalu, IZI sebagai mitra merasa perlu para Mahasiswa paham bagaimana cara mengelolanya, agar dana itu tidak hanya sekedar mengalir, tapi juga jelas arusnya.” Ujarnya
Pelatihan Literasi Keuangan diikuti oleh 24 Unit bisnis Mahasiswa. 12 diantaranya adalah unit bisnis kampus Universitas Bung Hatta (UBH). Sementara 10 lainnya adalah unit bisnis di UIN Imam Bonjol (UIN IB), sisa 2 lagi adalah unit bisnis penerima khusus dari Universitas Negeri Padang (UNP) dan Universitas Andalas (Unand).
“Inkubasi bisnis berlangsung satu tahun, tahun lalu kita sama UIN dan sudah kita selesaikan dengan Juli lalu, lanjut September kita jalin kerjasama dengan UBH. Ada dua penerima bantuan diluar kampus utama, karena bagus dan potensial dibantu,” Ujar Fasilitator.
Memasuki sesi inti, IZI menghadirkan Chief Financial Officer (CFO) dari salah satu Perusahaan Digital terkemuka di Sumbar, Abdul Rasyid. Praktisi Keuangan tersebut menyatakan bahwa pengusaha tidak akan lepas dari uang. Berbicara soal uang dalam usaha berarti melingkup proses perencanaan, pelaksanaan dan pencatatan yang dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan.
“Gagal merencanakan sama dengan merencanakan gagal, UMKM punya modal terbatas, kebutuhan banyak, tentu harus ada prioritas yang harus disiapkan.” Ujarnya
Adapun mengenai pencatatan keuangan ini meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan, dan biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa. Kemudian bisa ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi pada periode tersebut.” Tutur Rasyid
Sebagaimana diketahui, Smart Entrepreneur periode kedua telah berlangsung selama dua bulan dengan beragam aktivitas. Program kolaborasi IZI bersama Permata Bank Syariah ini memiliki masa inkubasi usaha mahasiswa selama satu tahun di UIN Imam Bonjol 2021 lalu.
Memasuki periode kedua, program berlanjut dan bergulir di kampus swasta terkemuka Sumatra Barat, Universitas Bung Hatta dan diresmikan oleh Wakil Gubernur pada pertengahan Oktober lalu.
Leave a Reply