JAKARTA – Bermodalkan meja sederhana dan tulisan apa adanya, saat subuh terlihat seorang ibu menjajakan nasi uduk di pinggir Jalan Raya Ciracas, Jaktim. Murti, seorang ibu berusia 47 tahun tampak semangat dan selalu senyum melayani para pembeli.
Ibu Murti sudah berjualan nasi uduk sejak 2021 lalu. Yang ada di benak Ibu Murti adalah bagaimana menyekolahkan anaknya. Ia berharap, berjualan di waktu subuh dapat mendapat rezeki lebih awal.
Ibu Murti siap banting tulang mencari rezeki halal supaya anaknya tidak ada yang bernasib sama seperti diri dan suaminya. Ia ingin anaknya menjadi orang yang berguna dan sukses. “Sekitar jam 05.00 WIB saya sudah mulai berjualan nasi uduk. Bila tidak sedang sholat saya buka lebih awal, namun bila sedang halangan saya berjualan selepas sholat subuh. Saya jualan nasi uduk untuk membantu suami saya yang hanya seorang tukang ojek pangkalan, yah ga cukup mas bwat anak sekolah,” ujarnya tersenyum. “Dengan menjual nasi uduk, saya berharap bersama suami bisa membiayai sekolah anak saya sampai ke tingkat pendidikan tinggi.”.
Subuh hingga pukul 9 pagi, keuntungan penjualan sekitar sebesar Rp 30 ribu selalu disisihkan. Sebagian untuk keperluan sekolah anak-anaknya, sebagian lagi untuk kebutuhan rumah tangga. “Lumayan mas, buat ongkos sekolah anak-anak saja, klo buat belanja di rumah sehari-hari dari bapaknya, yah dicukup-cukupi,” ungkapnya.
Perjuangan sosok seorang Ibu tidak terhenti saat ia mengandung dan melahirkan buah hatinya dengan nyawa sebagai taruhannya saja namun ia juga merawat, dan menyayangi kita. Dia berperan besar di dunia dan di hidup semua orang, tidak ada yang tidak menyayangi sosoknya. Sosok itu terlalu besar dan sangat berharga di mata setiap orang. Salah satu sosok ibu yang akan melakukan apa pun agar anaknya dapat hidup dengan bahagia.
“Alhamdulillah, yang namanya rejeki ga bakal ke mana. Nasi uduk pertama saya hari ini dibeli Relawan IZI, sekaligus saya diberi bantuan. Saya seneng banget mas, semoga para Donatur diberikan keberkahan atas sedekah subuhnya, Aamiin!,” ucap Ibu Murti menutup percakapan kami.
Leave a Reply