JAWA BARAT – Tak dapat dipungkiri setiap guru yang mengajar memiliki tunjangan dan upah yang sebanding, masih banyak diantara guru-guru di wilayah Jawa Barat yang statusnya belum menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) melainkan masih status honorer, memiliki tanggung jawab yang sama namun berbeda nilai gaji tak membuat guru honorer ini pantang menyerah dan berputus asa, karena mereka memiliki tanggung jawab yang sama dan menyampaikan ilmu kepada yang membutuhkan itu adalah hal yang wajib.
Seperti dialami oleh Heni (43 tahun), seorang guru honorer di wilayah pedesaan Sumedang Jawa Barat yang mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Banjarsari. Ia mengajar selama 10 tahun sampai saat ini masih berstatus sebagai guru honorer. Heni mulai mengajar di tahun 2011 sampai sekarang di sekolah yang cukup jauh dari rumahnya, Alhamdulillah 2 tahun ini dirinya melamar menjadi guru PAI di sekolah yang lumayan dekat dari rumah.
Tak sedikit tantangan yang dialami, apalagi lokasi mengajar sebelumnya, dirinya harus berangkat jam 6 pagi karena jarak yang ditempuh menuju sekolah kurang lebih 45 menit dari rumah. Di tambah kondisi jalan yang bukit terjal dan melewati perkebunan jalanan sepi. Kalau sedang kurang beruntung Ia mengaku susah menemukan bengkel jika terjadi ban bocor atau mogok di tengah jalan.
Menjadi single parent yang harus membesarkan anak seorang diri tentu tak mudah, belum lagi penghasilan honorer tak bisa mencukupi kebutuhan hidup. Heni akhirnya bertahan dengan sambil jualan baju keliling ketika sepulang sekolah.
Namun, meski upah yang di terima tak mencukupi kebutuhan hidup. Heni tetap semangat mengajar karena menurutnya ilmu harus tetap diasah agar menjadi ilmu yang bermanfaat belum lagi menilai jasa-jasa guru menjadikan anak didiknya menjadi orang cerdas dan sukses merupakan pekerjaan yang mulia.
Menjadi guru PAI juga menjadi pondasi pembentukan akhlak seorang siswa, agar menjadi anak-anak yang memiliki karakter yang baik dan sopan santun “Saya hanya berharap semua yang saya lakukan mendapat keberkahan dan bekal pahala di akhir nanti”.
Ucapan terima kasih kepada IZI atas santunan guru honorer ini sangat membantu meringankan biaya kebutuhan sehari-hari. Masih banyak rekan-rekan honorer yang sedang berjuang mendapatkan upah yang sebanding.
“Terima kasih atas perhatian dan kepedulian IZI dan Donatur terhadap guru honorer, ini menjadi motivasi baru dan sebuah apresiasi yang diterima karena merasa dihargai sehingga dapat memotivasi untuk terus mengajar dan menciptakan generasi anak bangsa lebih baik lagi,” tutur Heni.
Leave a Reply