Semarang — Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Jawa Tengah melakukan supervisi dan monitoring perdana program pemberdayaan ekonomi difabel Majelis Telkomsel Taqwa (MTT) Regional Jateng–DIY kepada Slamet Puji Saroyo, seorang difabel penjual roti keliling berusia 62 tahun (25/11/25).
Sejak 2009, Slamet bekerja sebagai penjual roti dari salah satu pabrik roti di Gunungpati dan setiap hari berkeliling menggunakan sepeda mulai sore hingga tengah malam. Meski tidak menerima gaji bulanan dan hanya mengandalkan komisi penjualan, beliau tetap istiqamah bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Bersama sang istri yang juga seorang difabel, Slamet tinggal di rumah peninggalan orang tua dan tetap menjalani hidup dengan penuh syukur serta kegigihan.

Dalam supervisi monitoring perdana kali ini, IZI Jawa Tengah meninjau langsung kondisi usaha yang di jalankan oleh Slamet selama menjalankan usaha produksi roti rumahan. Sejak awal 2024, ia dan istrinya mulai mencoba membuat roti manis rumahan dengan berbagai varian rasa seperti nanas, blueberry, stroberi, coklat, dan keju. Setiap dua hari sekali, mereka memproduksi puluhan roti manis dari bahan sederhana yang dibeli di toko sekitar. Ke depan, Slamet berharap dapat menambah jenis roti lain seperti donat dan roti pisang, serta mengembangkan usaha mandiri yang selama ini ia impikan.
Sejak menerima bantuan tersebut, Slamet kini mulai memperluas variasi produk buatannya. Jika sebelumnya hanya mampu membuat roti manis dengan beberapa isian seperti nanas, strawberry, dan coklat, kini ia mulai mencoba donat, roti pisang, dan varian lainnya. Produksi yang sebelumnya dilakukan setiap dua hari sekali dengan jumlah terbatas, kini perlahan meningkat seiring kemudahan proses produksi berkat alat yang lebih memadai. Kondisi ini membuka peluang bagi Slamet untuk menambah pendapatan sekaligus mengurangi ketergantungan sepenuhnya pada penjualan keliling yang sangat dipengaruhi cuaca.
IZI Jawa Tengah bersama Majelis Telkomsel Taqwa (MTT) Regional Jateng–DIY berkomitmen untuk terus menghadirkan program pemberdayaan yang berpihak pada difabel, terutama mereka yang berjuang mandiri seperti Slamet. Melalui pendampingan berkelanjutan, diharapkan beliau dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga serta memiliki usaha roti mandiri yang stabil. Semoga upaya kecil ini menjadi jalan kebaikan yang semakin luas, memberikan harapan baru bagi difabel pekerja keras lainnya di Jawa Tengah.

Leave a Reply