Semarang (29/8/25) — Mengabdi dan mengajar tanpa pamrih, para guru ngaji terus menyalakan cahaya ilmu dan iman bagi para lanjut usia yang ingin menutup usia dengan bekal keimanan yang kuat. Atas dedikasi itulah, IZI Jawa Tengah bersama Majelis Telkomsel Taqwa Jateng & DIY kembali menyalurkan tali asih untuk 10 guru ngaji yang mengabdi di pesantren lansia Raadhiatam Mardhiyyah Kota Semarang.

Program ini bukan sekadar bentuk bantuan, tapi juga wujud penghargaan kepada para guru ngaji yang memiliki peran luar biasa dalam menjaga semangat belajar para lansia. Di masa tua yang penuh keterbatasan, guru ngaji menjadi pemandu spiritual, membimbing cara membaca Al-Qur’an, memperbaiki ibadah, dan menguatkan keyakinan.
“Kami melihat bahwa guru ngaji di pesantren lansia adalah sosok yang sering terlewatkan dalam bantuan sosial, padahal mereka adalah ujung tombak pendidikan agama di usia senja. Program ini kami hadirkan sebagai bentuk perhatian dan penghormatan atas jasa-jasa mereka,” ujar Retno Widowati, Kepala Bidang Pendayagunaan Zakat (PPZ) IZI Jawa Tengah.

Pesantren lansia sendiri merupakan tempat pembinaan ruhiyah bagi para orang tua yang ingin memperdalam agama di masa tuanya. Pesantren Lansia sebagai tempat belajar dan bertumbuh secara spiritual. Di sinilah peran guru ngaji menjadi sangat vital, bukan hanya mengajar, tapi juga menjadi teman, penyemangat, bahkan penguat hati.
“Terima kasih atas kepedulian dan perhatiannya. Bantuan ini sangat berarti bagi kami. Jazaakumullah Khoiron Katsiron IZI dan MT Telkomsel” tutur Muntafingah, salah satu penerima manfaat, yang mewakili para guru ngaji dalam menyampaikan ungkapan terima kasih dan doa. Program santunan ini diharapkan dapat terus berkelanjutan di pesantren lansia. Dengan langkah kecil namun berdampak besar ini, IZI dan MT Telkomsel berharap dapat terus menyalakan cahaya kebaikan di tengah masyarakat, dimulai dari para guru ngaji yang jarang terlihat, tapi jasanya sangat berarti.
Leave a Reply