Semarang – Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Jawa Tengah kembali menggelar pendampingan lanjutan untuk para penerima manfaat Lapak Berkah yang memiliki Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pendampingan kali ini diselenggarakan secara langsung di Kantor IZI Jawa Tengah. Para penerima manfaat adalah mitra kolaborasi IZI Jawa Tengah dengan Laz Annur PT PLN Indonesia Power UBP Semarang, PT Kalimantan Jawa Gas (KJG), Majelis Taklim Nuurunnisa’ Graha Padma, dan YBM PT PLN UP3 Semarang (14/5/25).

Pendampingan kali ini difokuskan pada Pentingnya Niat, Konsistensi, dan Pelayanan Ramah dengan menghadirkan Noventia Karina Putri, S.E., M.M., seorang pelaku usaha takoyaki yang juga akademisi atau praktisi dalam bidang kewirausahaan. Dalam pemaparannya, Noventia menekankan pentingnya niat yang kuat serta cara berjualan yang tepat sebagai fondasi utama dalam mengembangkan usaha kuliner.
“Usaha itu dimulai dari niat yang benar. Jika niatnya untuk mencari keberkahan dan memberikan manfaat, maka Insyaallah usaha akan tumbuh dengan baik. Namun, niat itu juga harus diiringi dengan konsistensi rasa, kebersihan yang terjaga, serta pelayanan yang ramah dan tulus,” ujar Noventia. Ia juga membagikan kisah perjuangannya dalam merintis usaha takoyaki dari nol hingga bisa bertahan dan berkembang. Menurutnya, kunci keberhasilan adalah ketekunan, kesabaran, dan kemauan untuk terus belajar serta memperbaiki diri.

Dalam sesi interaktif tersebut, para peserta didorong untuk lebih tekun dan rajin dalam menjalankan usaha sehari-hari. Mereka diajak mengevaluasi kualitas rasa, memperhatikan estetika penyajian, serta menjaga interaksi yang baik dengan pelanggan. “Kalau kita jualan makanan, rasa dan keramahan itu nomor satu. Konsumen bisa lupa harga, tapi mereka akan ingat rasa yang enak dan senyum penjualnya,” tambah Noventia.
Salah satu penerima manfaat, Sudirman, pengusaha bandeng presto dan wingko babat, mengaku termotivasi usai mengikuti pendampingan ini. “Saya lebih mengerti lagi tentang jualan mulai dari awal pendampingan ekonomi yang pertama waktu itu membahas strategi promosi di era digital, teknik berjualan di rumahan, dan tentunya lebih telaten dan konsisten untuk menjalankan usaha sekecil apapun, Ternyata hal-hal kecil juga seperti menyapa pelanggan dan menjaga rasa itu sangat penting sehingga ini bisa saya selalu tercapai di usaha saya yaitu bandeng presto dan wingko babat yang sedang saya tekuni hingga sekarang untuk bisa berkembang lebih jauh lagi” ujar Sudirman. IZI Jawa Tengah berharap pendampingan ini dapat menciptakan penerima manfaat yang tangguh dan mandiri, serta memperkuat usaha mikro sebagai pondasi kesejahteraan masyarakat.
Leave a Reply