Depok (3/9/25) – Hidup di tengah keterbatasan tidak menyurutkan langkah Fiqri dan keluarga untuk terus berjuang. Tinggal di sebuah kios kecil yang sekaligus menjadi tempat usaha, Dede Rosadi dan Dedeh Sri berusaha menghidupi enam orang anak mereka.
Dede setiap harinya berjualan gado-gado dengan penghasilan bersih Rp50.000–Rp150.000 per hari. Sebelumnya ia pernah terkena serangan jantung membuatnya harus lebih berhati-hati dalam bekerja. Sementara sang istri menjaga konter kecil tanpa mendapat upah, namun diperbolehkan tinggal di sana bersama keluarga. Ia pun membantu berjualan gado-gado di konter tersebut dengan penghasilan tambahan Rp50.000–Rp75.000 per hari.

Meski hidup serba pas-pasan, anak-anak mereka tumbuh dengan semangat belajar. Fiqri merupakan anak ke 3 dari 6 bersaudara yang saat ini duduk di kelas 4 SD di MI Nurul Huda. Kaka dan adiknya juga saat ini bersekolah mulai dari tingkat SD hingga Kuliah, sedangkan adik bungsunya masih balita. Namun, kebutuhan pendidikan kerap tertunda karena penghasilan habis untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sekolah anak-anak pun sempat menunggak.
Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Melalui program Layanan Mulia Mustahik Menyalurakan bantuan pendidikan, untuk keringanan biaya SPP Fiqri sebesar Rp720.000 langsung ke pihak sekolah. Bantuan ini disambut penuh syukur oleh keluarga, khususnya Fiqri. Dengan wajah gembira, Fiqri menyampaikan, “Terima kasih kepada IZI dan para donatur. Semoga Allah sehatkan dan berkahi rezeki para donatur semua.” Ucap Fiqri.
Bantuan tersebut bukan sekadar angka, tetapi sebuah harapan dan dorongan untuk terus melangkah. IZI berkomitmen untuk terus membersamai keluarga-keluarga yang berjuang demi pendidikan anak-anaknya, agar mereka dapat meraih masa depan yang lebih baik.
Leave a Reply