Agam (9/8/25) — Di sebuah rumah tua yang ditempati tiga kepala keluarga dengan total sembilan orang di Jorong Sawah Ladang, Kamang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, tinggal seorang Guru Ngaji Inspiratif bernama Rosnidar (65). Sejak tahun 2004, ia mengabdikan diri sebagai satu-satunya pengajar di TPQ Muttaqin, mendidik 18 santri tanpa memungut biaya.
Setiap hari, Rosnidar menempuh perjalanan kaki sejauh 500 meter menuju TPQ. Pengabdiannya dibalas dengan upah Rp250.000 per bulan yang dibayarkan setahun sekali oleh perantau asal kampungnya. Meski jumlahnya terbatas, semangat beliau dalam mengajarkan Al-Qur’an tidak pernah surut.

Suami beliau, seorang petani, sudah setahun tidak memperoleh penghasilan akibat kemarau panjang. Untuk mencukupi kebutuhan keluarga, Rosnidar memanfaatkan hasil kebun kecil dan kolam ikan yang ada di rumah. Saat ini, ia juga tengah berusaha memenuhi kebutuhan kuliah anak bungsunya yang sebentar lagi akan wisuda.
“Insya Allah nanti ada rezeki dari Allah,” ujar Rosnida penuh keyakinan. Tantangan lain yang ia hadapi adalah kurangnya kesadaran sebagian wali murid akan pentingnya pendidikan mengaji bagi anak-anak mereka.
Pada Sabtu (9/8/25) Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Sumatera Barat menyalurkan Santunan Guru Ngaji kepada Rosnidar. Bantuan ini datang pada waktu yang tepat. “Alhamdulillah, saya baru saja berniat meminjam uang untuk membayar biaya kos anak saya yang kuliah, lalu rezeki itu datang lewat bantuan ini. Masya Allah, Allah memang Maha Memberi,” tutur Rosnidar. Bantuan tersebut diharapkan dapat meringankan beban beliau, sekaligus menjadi penyemangat untuk terus membimbing generasi muda agar cinta dan dekat dengan Al-Qur’an.
Leave a Reply