Sumatera Barat – Elfi, seorang ibu yang sedang berjuang melawan penyakit tumor di ususnya. Setelah menjalani operasi untuk membuat saluran pembuangan di perut, kondisinya memburuk selama kurang lebih enam bulan. Elfi mengalami kesulitan makan dan harus menggunakan popok setiap hari. Tubuhnya kini sangat kurus, hingga terlihat seperti kulit yang membalut tulang. Di sisi lain, suaminya sudah lima tahun menderita penyakit saraf terjepit, yang membuatnya harus beraktivitas di tempat tidur. Meskipun kadang-kadang bisa duduk sebentar, namun rasa sakit yang terus-menerus membuatnya tidak dapat duduk lama.
Keseharian mereka penuh perjuangan. Elfi tinggal bersama adik laki-lakinya dan kedua anaknya yang masih bersekolah di SMA Negeri Bukittinggi. Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, adik laki-laki Elfi berjualan gas elpiji di depan rumah. Namun, tantangan mereka tidak berhenti di situ. Biaya kontrakan yang tinggi, kebutuhan harian, popok, dan pendidikan anak-anak mereka menjadi beban berat yang harus ditanggung setiap hari.
Sebelumnya, suami Elfi bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Namun, karena adanya hutang yang belum lunas selama bertahun-tahun, pensiunnya hanya sebesar Rp400.000 per bulan. Jumlah ini tentu saja tidak mencukupi kebutuhan harian, apalagi sejak Elfi jatuh sakit, warung yang mereka miliki pun tidak bisa lagi beroperasi. Elfi kesulitan berjalan, apalagi untuk mengelola warung, sehingga sumber pemasukan mereka benar-benar terhenti.
Pada Jumat (30/8/24) IZI Sumbar melalui “Program Proteksi Keluarga Mustahik” menyalurkan bantuan kepada keluarga Elfi yang tinggal di Kelurahan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB), Bukittinggi. Bantuan tersebut berupa beras, buah-buahan, multivitamin, biskuit, susu, termos, kain sarung, kaus kaki, dan popok. Keluarga Elfi menyambut bantuan ini dengan penuh kebahagiaan, terutama suaminya yang langsung mengenakan kaus kaki baru karena yang lama sudah tipis. Elfi yang selama ini sulit makan, segera meminta buah untuk dipotong dan dimakan, karena perutnya lapar. “Maaf ya, Bu, saya sangat lapar. Apa pun yang dimakan sebelumnya tidak bisa diterima perut karena terlalu keras dan pedas. Buah ini begitu manis, Bu,” ucap Elfi.
Kebahagiaan keluarga Elfi membuat Tim IZI merasa lega dan bersyukur. Bantuan yang dititipkan oleh para donatur melalui IZI sangat berarti bagi mereka. Semoga ini dapat sedikit meringankan beban yang sedang dihadapi oleh Elfi dan keluarganya dalam menghadapi cobaan yang berat ini.
Leave a Reply