Lima Puluh Kota (10/8/25) — Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Sumatera Barat bersama relawan Sahabat Relawan Inspirasi (S.R.I) Chapter Bukittinggi kembali menunjukkan kepedulian terhadap para pejuang Al-Qur’an. Kali ini, melalui program santunan guru ngaji inspiratif dan berbagi nasi kotak, mereka menyalurkan bantuan kepada guru ngaji dan santri di Kabupaten Lima Puluh Kota. Penyaluran difokuskan di beberapa titik, di antaranya Nagari Suayan dan Nagari Sariak Laweh. Di Suayan, santunan diberikan kepada dua orang guru ngaji, sekaligus berbagi nasi kotak kepada para santri di dua TPQ/TPA. Sementara di Sariak Laweh, santunan diserahkan kepada seorang guru ngaji yang tetap istiqamah mengabdikan diri meski dengan penghasilan yang sangat terbatas.

Perjuangan guru ngaji di pelosok memang patut diapresiasi. Salah satunya adalah Ali Madinir yang telah lebih dari setengah abad mendidik anak-anak membaca Al-Qur’an. Dengan penghasilan hanya sekitar Rp100.000 per bulan dari infak masyarakat, ia tetap setia membimbing 38 santri di rumah kecilnya. Dedikasi beliau menjadi teladan betapa mengajarkan Al-Qur’an bukan sekadar pekerjaan, melainkan pengabdian. Kisah serupa juga datang dari Amrul yang membina para santri dengan ketekunan luar biasa. Setiap enam bulan sekali, beliau hanya menerima insentif Rp570.000 dari pihak nagari. Walau jumlah itu jauh dari cukup untuk kebutuhan sehari-hari, semangatnya tidak pernah padam. Bagi Amrul, mengajarkan Al-Qur’an adalah amanah yang harus terus dijalankan hingga akhir hayat.

Sementara itu, Mukhlis menghadapi ujian hidup yang tidak ringan. Di tengah kesibukannya mendidik anak-anak mengaji, ia juga merawat istrinya yang menderita stroke. Walaupun harus membagi tenaga antara keluarga dan santri, Mukhlis tetap istiqamah menebarkan ilmu Al-Qur’an kepada anak-anak di lingkungannya. Santunan berupa uang tunai yang diberikan oleh IZI Sumbar bersama relawan S.R.I menjadi bentuk penghargaan atas pengorbanan para guru ngaji tersebut. Bantuan ini diharapkan mampu sedikit meringankan beban hidup mereka, sekaligus memberikan semangat baru untuk terus mendidik generasi Qur’ani.

Kebahagiaan tidak hanya dirasakan para guru ngaji, melainkan juga para santri. Mereka tampak antusias saat menerima nasi kotak yang dibagikan. Wajah-wajah ceria anak-anak di TPQ menjadi bukti bahwa sekecil apa pun bantuan, tetap mampu menghadirkan kebahagiaan yang besar. Proses penyaluran ini tidak mudah. Relawan S.R.I Bukittinggi harus menempuh perjalanan jauh, melewati jalan berlubang, bahkan sebagian jalur hutan untuk bisa sampai ke rumah para guru ngaji. Namun, semua lelah terbayar lunas dengan senyum tulus dan ucapan terima kasih dari para penerima manfaat.

“Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas bantuan ini. Semoga Allah membalas kebaikan para donatur dan memberikan keberkahan dalam setiap langkahnya. Doa kami, semoga semakin banyak anak-anak yang bisa tumbuh menjadi generasi Qur’ani yang membanggakan umat dan bangsa,” ungkap Pak Ali Madinir dengan penuh haru.
Bagi IZI Sumbar, program ini menjadi wujud nyata kepedulian terhadap guru ngaji di pelosok yang kerap luput dari perhatian. Keteguhan mereka mendidik anak-anak meski dengan penghasilan terbatas adalah teladan mulia bagi masyarakat, sementara semangat para santri yang belajar dengan riang menjadi energi untuk terus menghadirkan program bermanfaat di tengah umat. Dengan dukungan relawan S.R.I dan para donatur, IZI Sumbar berharap semakin banyak guru ngaji mendapatkan perhatian dan dukungan, sehingga cahaya Al-Qur’an senantiasa terjaga dan menumbuhkan generasi Qur’ani bagi masa depan bangsa.
Leave a Reply