Tanah Datar (13/8/25) — Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Sumatera Barat kembali menyalurkan santunan bagi guru ngaji inspiratif. Kali ini, penyaluran dilakukan di Nagari Sungai Jambu, Kabupaten Tanah Datar, kepada sosok tangguh bernama Jusni (65), seorang wanita pejuang Al-Qur’an yang telah puluhan tahun mengabdikan diri untuk mendidik generasi Qur’ani. Di rumah kayu sederhana milik orang tuanya, tepatnya di lantai dua, Jusni sejak tahun 2002 dengan tekun membimbing anak-anak membaca Al-Qur’an di TPA An-Nur setiap sore hingga waktu Ashar. Setelah itu, beliau melanjutkan aktivitasnya dengan mengajar tahfizh di Rumah Tahfizh An-Nur Falah, yang ia dirikan sendiri pada tahun 2021.

Rumah tahfizh tersebut lahir dari tekad dan cintanya pada Al-Qur’an. Dengan penuh keyakinan, Jusni melobi warga agar satu rumah kosong yang tidak berpenghuni bisa dihibahkan sebagai tempat belajar para santri. Perjuangan itu membuahkan hasil. Kini, dalam kurun empat tahun, Rumah Tahfizh An-Nur Falah berkembang pesat, dikenal luas oleh masyarakat, bahkan telah meraih akreditasi A. Keberhasilan itu turut menarik perhatian perantau dan dermawan untuk ikut mendukung program yang dirintisnya.

Namun, di balik semangat dakwahnya, Jusni memikul beban hidup yang tidak ringan. Dari tujuh anak yang dimiliki, dua di antaranya menderita sakit berat, satu mengalami stroke, sementara satu lagi harus menjalani cuci darah rutin akibat penyakit ginjal. Beliau sendiri mengidap hipertensi dan harus rutin mengonsumsi obat serta kontrol ke rumah sakit. Dengan penghasilan hanya Rp750.000 per bulan sebagai guru ngaji, ditambah usaha kecil berjualan di depan TPA, beliau tetap berusaha mencukupi kebutuhan sehari-hari untuk dirinya dan empat tanggungan lain yang tidak bekerja. Meski penuh keterbatasan, semangatnya untuk mengajarkan Al-Qur’an tidak pernah padam. Setiap huruf yang ia ajarkan diyakini sebagai amal jariyah yang akan terus mengalir.

Kehadiran IZI Sumbar melalui program “Guru Ngaji Inspiratif” di Nagari Sungai Jambu menjadi bentuk kepedulian terhadap perjuangan beliau. Santunan yang disalurkan diharapkan dapat sedikit meringankan beban kehidupan, sekaligus menjadi apresiasi atas dedikasi yang telah beliau curahkan selama puluhan tahun. “Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas perhatian dan bantuan yang diberikan. Semoga Allah membalas kebaikan para donatur dengan pahala yang berlipat ganda, melapangkan rezeki, dan memberikan keberkahan dalam hidup. Doa saya, semoga semakin banyak anak-anak yang tumbuh menjadi penghafal dan pecinta Al-Qur’an di nagari ini,” ungkap Jusni dengan penuh haru.
Bagi IZI Sumbar, sosok seperti Jusni adalah teladan sejati. Rumah kayunya mungkin sederhana, namun semangatnya dalam menebar cahaya Al-Qur’an tetap kokoh. Melalui dukungan masyarakat dan donatur, IZI Sumbar berkomitmen terus menghadirkan program-program yang mendukung para guru ngaji dan santri di berbagai pelosok Sumatera Barat.
Leave a Reply