Sumatera Utara – Rumah Singgah Pasien IZI Sumatera Utara kembali menggelar kajian rutin dengan tema “Fiqh Thaharah Bagi Orang Sakit”. Kajian ini dilaksanakan pada hari Jumat (14/2/25), pukul 16.30-17.30 WIB, bertempat di Rumah Singgah Pasien (RSP) IZI Sumatera Utara. Pemateri pada kajian kali ini adalah Ustadz Muhammad Agus Sayuti, S.Ag., M.Ag, yang membahas tuntunan bersuci (thaharah) bagi orang sakit sesuai syariat Islam.
Dalam kajian tersebut, Ustadz Muhammad Agus Sayuti, S.Ag., M.Ag, menyampaikan poin-poin penting terkait alat thaharah atau bersuci yang merujuk pada hadis dari Ibnu Abdullah. Beliau menjelaskan bahwa ada tiga alat utama yang digunakan dalam thaharah, yaitu:
- Air, Air merupakan alat thaharah yang paling utama dan paling sering digunakan dalam bersuci. Baik untuk berwudhu, mandi junub, atau membersihkan najis, air menjadi sarana yang paling efektif dan disyariatkan dalam Islam.
- Debu (Tanah), Debu atau tanah dapat digunakan sebagai alat thaharah dalam kondisi tertentu, seperti ketika air tidak tersedia atau seseorang tidak mampu menggunakan air karena alasan kesehatan. Hal ini dikenal dengan istilah tayammum, yang menjadi alternatif bersuci dalam Islam.
- Batu, Batu atau benda padat yang menyerap dapat digunakan sebagai alat thaharah dalam kondisi tertentu, seperti setelah buang hajat. Metode ini diajarkan oleh Rasulullah SAW sebagai bagian dari kebersihan dan kesucian, terutama ketika air tidak tersedia.

Kajian ini juga menekankan pentingnya memahami keringanan (rukhsah) dalam Islam bagi orang sakit. Ustadz Muhammad Agus Sayuti menjelaskan bahwa Islam memberikan kemudahan bagi orang yang sedang sakit untuk tetap menjaga kebersihan dan kesucian sesuai dengan kemampuannya. Misalnya, jika seseorang tidak mampu menggunakan air karena kondisi kesehatannya, maka tayammum dengan debu dapat menjadi solusi.
Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang mendalam bagi para peserta, khususnya pasien dan keluarga yang hadir, tentang tata cara bersuci yang sesuai dengan syariat Islam dalam kondisi sakit. Dengan demikian, ibadah yang dilakukan tetap sah dan diterima oleh Allah SWT.
IZI Sumatera Utara berkomitmen untuk terus menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, khususnya dalam meningkatkan pemahaman keislaman dan memberikan solusi praktis bagi masyarakat, terutama mereka yang sedang menghadapi tantangan kesehatan.
(RSP IZI SUMUT)
Leave a Reply