TANGERANG SELATAN (8/6/23) – Orangtua manapun, apalagi seorang ibu akan berjuang memberikan yang terbaik kepada anaknya. Gambaran perjuangan yang luar biasa seorang sosok Ibu Tangguh yang tinggal di Tangerang Selatan bisa jadi contoh konkret.
Ibu Nurtiwen (53 th) harus berjuang seorang diri untuk menghidupi keluarga. Termasuk dalam menyekolahkan kedua anaknya setelah sang suami meninggal dunia di tahun 2020.
Ia dikaruniai 3 orang anak, dimana anak pertamanya sudah menikah. Sang anak tinggal jauh darinya, sekedar kabarpun tidak ia dapatkan. Anak kedua bernama Nendra (18 th), yang memiliki kegigihan menuntaskan sekolah di SMK. Sedangkan si bungsu yakni Indah (16 th) harus putus SMP tahun ini.
Bu Nurtiwen sedikit menuturkan bagaimana awal mula suaminya sakit dan meninggal dunia. Saat itu warung kopi dan seblaknya sedang ramai pembeli setiap harinya. Namun beberapa waktu kemudian warungnya sepi tanpa pembeli satu pun.
Sang suami seperti orang ketakutan dan merasa ada orang datang yang ingin mengancamnya. Padahal Bu Nurtiwen dan kedua anaknya tidak melihat apapun. Hasil pemeriksaan di rumah sakit menunjukkan sang suami didiagnosa fertigo, padahal saat itu terlihat sehat-sehat saja.
Bersama kedua anaknya, Bu Nurtiwen tinggal di sebuah kontrakan petak di Ciputat Timur, Tangerang Selatan. Sebuah kawasan yang padat penduduk serta lingkungan yang kurang terawat. Mereka membayar sewa rumah 800 ribu tiap bulannya, bahkan sering kali menunggak pembayaran.
Tumpuan Bu Nurtiwen saat ini dari hasil jualan warung kecil di depan rumahnya. Ia menjual gorengan, seblak, kopi, dan lainnya dengan pendapatan 5.000–20.000 per hari. Itu pun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan saja. Tak jarang mereka makan hanya dengan gorengan bakwan sisa jualan, bahkan sering makan hanya nasi dengan penyedap rasa.
Melalui program Proteksi Keluarga Mustahik, Tim IZI dan Zakatpedia menyampaikan bantuan dari para donatur selama 6 bulan. Bantuan secara simbolis diterima oleh Bu Nurtiwen langsung didampingi kedua anaknya. Yakni berupa bantuan biaya tunggakan sekolah, biaya pembayaran kontrakan, tambahan modal usaha, paket sembako, dan kebutuhan biaya hidup sehari-hari lainnya.
Leave a Reply